![]() |
Konflik dalam pernikahan (Foto : Unsplash) |
Bagaimana solusi menyelamatkan pernikahan ?
Banyak Bersyukur
![]() |
Jangan pernah kau lepaskan (Foto : Pribadi) |
Segala hal memerlukan ruang untuk menjadi lebih baik. Atau hanya sekadar menyimpan jejak yang tertinggal di masa lalu
![]() |
Konflik dalam pernikahan (Foto : Unsplash) |
![]() |
Jangan pernah kau lepaskan (Foto : Pribadi) |
![]() |
Kematian dan pertolongan Allah melalui Tim Janaiz |
Segala yang bernyawa pasti akan merasakan maut. Saat sakaratul maut menjemput, sudahkah kita siap? Aduhai, pembahasan tentang maut selalu membuat saya merinding. Benarlah riwayat yang mengatakan, bahwa kematian adalah sebaik-baiknya nasihat.
Bagi siapa? Tentu bagi yang masih hidup. Bagi kita yang kelak akan menjumpai titik akhir perjalanan di dunia untuk menapaki jalan menuju keabadian.
Banyak cerita-cerita menakjubkan usai berpulangnya seorang hamba kepada Pemiliknya yang sejati. Kisah-kisah kematian yang indah dengan begitu banyak amalan, baik yang disembunyikan, atau ditampakkan. Semua kebaikan itu bermunculan justru saat yang melakukannya telah meninggal. Hingga membuat kita, yang bahkan sebelumnya tak mengenal sosoknya, dengan ringan hati melantunkan doa untuknya.
Seperti kisah Eril yang masih lekat dalam ingatan kita. Atau Koh Steven yang baru berpulang beberapa hari yang lalu. Mereka menjumpai Rabb-nya dengan membawa amalan-amalan terbaik.
Banyak lagi kisah-kisah ulama, pencari ilmu, pejuang-pejuang yang tulus yang meninggalkan keindahan dan hikmah setelah kematian.
Begitu juga kisah-kisah getir yang memilukan. Kisah yang hanya bisa kita ambil hikmahnya sebanyak-banyaknya, agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.
Sekali lagi, kematian adalah nasihat terbaik. Yang memaksa kita untuk ingat akan kehidupan abadi di akhirat kelak.
Bukankah akhir hayat ditentukan oleh baik buruk amalan seseorang?
Duh, mengingat ini kerap saya mencurigai hati, mencurigai masa depan. Khawatir dan takut. Lantas diam-diam berdoa semoga Allah menganugerahi husnul khatimah pada saya dan orang-orang yang saya sayangi. Aamiin Ya Allah...
Begitu banyak nasihat yang bisa kita ambil sebuah kematian. Lalu bagaimana dengan orang yang sudah meninggal? Apakah mereka masih memiliki hak ketika ruh sudah terpisah dari raga? Hak apa yang didapat setelah kematiannya?
Islam adalah agama yang indah dan sempurna. Tentu saja perihal hak ini mendapat perhatian khusus.
Hak seorang muslim yang wafat merupakan fardhu kifayah bagi umat Islam. Kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam, dan menjadi gugur manakala ada sebagian yang bersedia melakukannya. Jika tidak ada, maka berdosalah masyarakat di sekitarnya.
Tidak sebatas datang dan mendoakan, melainkan mengurus jenazah dari membersihkan jasad, memandikan, mengafani, hingga menyolatkan dan mengantarkan hingga ke liang lahat.
Sungguh Allah Maha Adil, pahala yang dijanjikan untuk orang yang tulus membantu prosesi ini dari awal hingga akhir adalah emas seberat gunung Uhud. Masya Allah.
Alhamdulillah, di perumahan kami tim janaiz sudah terbentuk sejak awal. Sejak dibentuk RT dan RW serta DKM, tak lama kemudian dibentuklah badan khusus untuk mengurusi masalah kematian warga. Termasuk mengadakan pelatihan-pelatihan janaiz bagi warga perumahan.
Berawal dengan mengumpulkan dana sumbangan kematian sebesar Rp 500,00 per kepala/ bulan.
Dari uang sekecil itu ---yang bahkan tak cukup untuk membeli sebutir permen--- Pengurus Janaiz membelikan semua perlengkapan untuk keperluan janaiz.
Ada yang menjadi perlengkapan jangka panjang panjang, seperti : keranda, tempat memandikan jenazah (yang dirancang khusus), handuk, kain panjang, ember besar, gunting serta kain hijab untuk memastikan ruang pemandian jenazah betul-betul terjaga dari pandangan luar.
Adapun perlengkapan jangka pendek, berkaitan dengan kebutuhan jenazah. Seperti kain kafan, kapur barus, kayu Cendana, kapas, dan tikar. Juga shampo, sabun dan segala perintilan pengurusan jenazah.
Bahkan dari uang 500 perak itu, digunakan untuk membeli tanah makam dan memastikan jenazah diurus hingga proses pemakaman selesai. Termasuk menyediakan ambulan hingga ke makam.
Masya Allah, dari uang sekecil itu, hak jenazah ditunaikan dengan baik. Alhamdulillah.
Tak berhenti hanya sampai di sana. Warga perumahan akan berbondong-bondong bertakziah. Menyatakan rasa duka cita dan menyisihkan rezekinya untuk keluarga yang ditinggalkan.
Sementara tetangga-tetangga terdekat menyediakan berbagai lauk dan memastikan keluarga yang tengah berduka tidak repot memikirkan urusan makanan, baik untuk keluarga maupun orang-orang yang mengantar hingga ke makam.
Saya rasa ini hal yang amat indah dalam kehidupan bertetangga. Salah satu hal yang amat saya syukuri menjadi bagian dari masyarakat yang guyub.
Apalagi dua tahun yang lalu, musibah itu menerpa kami. Kami kehilangan anak kedua yang sudah beranjak dewasa. Tak terbayangkan jika tidak ada tim Janaiz dan tetangga yang ringan hati membantu. Menerima kenyataan kehilangan buah hati saja rasanya begitu hancur, apalagi harus mengurus segala macam keperluan Janaiz.
Kangen Mas Muharik, Arsyad mengunjungi makamnya. |
Di balik kesedihan, saya pribadi merasakan betul pertolongan Allah melalui tim Janaiz yang begitu tulus membantu. Mereka tak mendapat balasan apapun atas jasa mereka, kecuali balasan terbaik yang sudah Allah janjikan. Insya Allah.....
Jazakumullahu khoiron katsiro...
Semoga Allah memberikan pahala terbaik dan mewafatkan kita dalam kondisi terbaik, husnul khatimah. Sebaik-baik di penghujung waktu.
Aamiin Ya Allah.
![]() |
Dongeng, mengenalkan literasi pada anak dengan cara yang menyenangkan. |
Kenyataan Indonesia menempati urutan ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah, berdasarkan survei yang dilakukan Programe for International Student Asssesment (PISA) pada tahun 2019, membuat kita mengurut dada.
Mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia, rasanya sungguh terlalu jika literasi bangsa ini menempati urutan terendah. Bukankah, dengan kemerdekaan yang diraih dengan susah payah itu, mestinya kita sudah masuk ke jajaran negara-negara maju, setidaknya berkembang?
Kegelisahan ini pula yang menggerakkan Donny Safari, salah seorang founder Hayu Maca, serta kedua rekannya untuk membentuk sebuah gerakan literasi dari Kota Cimahi.
![]() |
Donny Safari, tercatat sebagai penggerak literasi Jabar bersama Balai Bahasa Jabar |
Hayu Maca bergerak dengan membuka lapak sederhana, sekaligus meramaikan ruang terbuka hijau melalui kegiatan baca tulis, serta kegiatan belajar dan bermain bersama.
Konsistensi para relawan literasi Hayu Maca, mendorong masyarakat setempat untuk turut serta dalam aktivitas ini. Baik dalam berkegiatan seperti ikut mendongeng, berbagi ilmu atau pun mendonasikan beragam perlengkapan/fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan Hayu Maca.
Dari gerakan sederhana, Hayu Maca kemudian berkembang menjadi sebuah komunitas yang memiliki badan hukum yang sah, pada tahun 2018, menjadi sebuah yayasan memiliki visi :
Seiring dengan banyaknya tenaga relawan yang bergabung di komunitas Hayu Maca, kegiatan tidak hanya terpusat di Taman Kartini, Kota Cimahi. Melainkan juga diundang ke sekolah-sekolah serta even-even akbar yang diadakan suatu lembaga.
![]() |
Dongeng bersama Ibu Walikota Cimahi |
![]() |
Ummi Rinna dan Abi Iwan dari Harmoni TV turut mendongeng di Hayu Maca. |
![]() |
Perpustakaan Hayu Maca di Baros |
![]() |
Serba-serbi merawat kucing ras yang harus cat lover ketahui (Foto : Unsplash) |
Memelihara kucing dapat mengurangi stres loh. Wajarlah ya, karena kucing termasuk hewan peliharaan yang pintar membawa diri juga menggemaskan. Apalagi jenis kucing ras yang gemoy, berbulu lebat dan manja. Nah, agar kucing ras tetap sehat dan bebas dari penyakit, mau tidak mau, kita harus merawatnya dengan sungguh-sungguh.
Seperti halnya merawat anak, selain memberi makan dan tempat tidur, pastikan kamu mampu mendidik kucing agar tertib dan tahu aturan di rumah.
Kucing bisa dididik? Ya. Bisa dong.
Begitu memutuskan memelihara kucing, artinya kamu siap mengajari kucing beberapa hal mendasar. Seperti : di mana kucing harus pup. Tempat makannya diletakkan di mana, apa yang tidak boleh dan yang boleh dilakukan.
![]() |
Parade Cerpen Sastra yang diadakan oleh Penerbit LovRinz
Menulis cerpen sastra? Wow. Kesannya mewah banget buat saya. Penulis moody yang sering menulis semaunya. Baru gercep kalau ada bau-bau uangnya. Ahaha. Namun setelah 'dijerumuskan' teman curhat, Dyah Prameswarie ke lomba menulis cerpen sastra yang diadakan oleh Penerbit Lovrinz, saya merasa mendapat pencerahan. Pematerinya keren, isinya daging semua.
Menulis cerpen sastra, ternyata tak seseram yang dibayangkan. Tak harus mendakik-dakik dengan kosakata yang tak lazim digunakan. Sastra menggunakan bahasa yang efektif dan efisien, demikian tutur Pringadi Abdi Surya dalam sesi pertama mentoring yang diadakan Rabu malam kemarin (10 Agustus 2022). Karena bahasa selalu merengkuh realitas, sementara sastra memuat kebenaran di dalamnya. Karya sastra adalah pencerminan dari realitas.
Pringadi menjelaskan bahwa tugas penulis bukanlah menyampaikan kritik sosial, atau pesan-pesan tertentu, melainkan menyampaikan cerita dengan baik. Adapun pesan-pesan atau kritik sosial ditulis melalui karakter, sikap dan pilihan tokoh.
Namun jangan terjebak dalam bentuk KLISE. Ini sering terjadi ketika penulis berusaha menyampaikan pesan dengan akhir yang sama, contohnya kerap ditemukan dalam cerpen sastra Islami.
Cerpen sastra Islami ini sempat menduduki puncak cerpen sastra di Indonesia, yang dimotori oleh Majalah Annida dengan penulis-penulis seperti Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Maimon Herawati, dkk.
Cerpen sastra merupakan hasil gagasan penulis setelah melihat fenomena di sekitarnya. Karena karya sastra adalah pencerminan dari realitas, begitu ujar Pringadi.
Sudah sepantasnya jika gagasan dalam menulis cerpen harus memiliki akar lokalitas yang kuat, lalu diobservasi, dan melakukan riset mendalam, melihat teori dan kaidah berbahasa yang benar, baru kemudian dituangkan dalam bentuk cerita. Sebab, kenyataan terlalu rumit, ceritalah yang memberinya bentuk.
Tahapan menulis cerpen sastra
Apa Cerpen Sastra itu?
Pringadi juga menjelaskan, sebuah cerpen akan memiliki nilai sastra jika :
1. Mempunyai nilai kebenaran,
2. Memiliki kontribusi positif terhadap bahasa, tidak merusak kaidah bahasa.
3. Sensitif terhadap bunyi, dan unsur-unsur keindahan.
4. Memiliki nilai seni, kebaruan dan bersifat otentik (yang menjadi ciri khas penulis).
![]() |
Lomba Panjat Pohon Pisang (Foto : Mama Rey) |
Pekan Kemerdekaan Indonesia selalu menimbulkan antusias warga negara Indonesia, baik yang berada di dalam maupun luar negeri. Rasa cinta yang dipupuk bertahun-tahun lamanya, hingga puluhan tahun, tentunya menimbulkan getaran tersendiri saat merayakan hari kemerdekaan tanah air tercinta. Sedalam apa rasa cinta kita terhadap negeri ini?
Rasa cinta tanah air tentu tak bisa tumbuh begitu saja. Ada proses panjang yang harus kita lewati. Salah satunya dengan mengenalkan pada anak-anak tentang makna kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga, demi mewujudkan kemerdekaan yang hari ini kita rasakan.
Pekan Kemerdekaan Indonesia, khususnya tanggal 17 Agustus, bisa menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada anak-anak. Salah satunya melalui berbagai kegiatan lomba yang diadakan di lingkungan terdekat.
Di rumah saya, anak-anak pun antusias mengikuti lomba 17 Agustus kemarin. Setelah 2 tahun kemeriahan ini dibatasi oleh kehadiran virus Corona, maka tahun ini selain melaksanakan tasyakuran, RT kami pun mengadakan lomba untuk anak-anak.
Lomba-lomba ini dimaksudkan untuk menciptakan kenangan bahagia yang akan tersimpan hingga usia dewasa mereka kelak. Selain tentunya untuk menumbuhkan keberanian dan menanamkan rasa cinta tanah air, melalui keseruan-keseruan lomba.
![]() |
Lomba 17 Agustus paling populer |
Ahaha, ini lomba yang paling populer di kalangan anak-anak. Setiap menyambut acara 17 Agustus, hampir di seluruh daerah mengadakan lomba ini. Selain seru, aman, juga murah dan meriah.
![]() |
Lomba kelereng (Foto : Pribadi) |
Lomba yang satu ini juga menjadi favorit panitia lomba Pekan Kemerdekaan Indonesia di mana-mana. Properti lomba yang mudah—cukup sediakan kelereng dan sendok-- serta keseruan yang tercipta, menjadi salah satu alasan lomba ini wajib diadakan.
Untuk anak-anak usia balita atau TK, lomba balap bendera atau lari mengumpulkan bendera bisa menjadi pilihan yang seru dan aman. Lucu sekali melihat anak-anak balita yang kadang tampak bingung dengan situasi dan misi mengumpulkan bendera. Peserta yang berhasil mengumpulkan bendera terbanyaklah yang menjadi juaranya.
Lomba ini dirancang untuk anak usia SD kelas 3-6. Karena tingkat kesulitannya yang lumayan dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Lomba ini tentu saja seru dan memancing gelak tawa penonton.
![]() |
Lomba joged balon (Foto : Pribadi) |
Ini jenis lomba yang paling santai dan bisa diikuti berbagai usia. Lomba joged balon ini berpasangan. Balon diapit dua peserta. Dengan iringan musik peserta harus bergoyang sambil menjaga agar balon tidak jatuh. Peserta yang bisa menjaga balonnya tidak jatuh, menjadi pemenang lomba.
![]() |
(Foto : Pribadi) |
Rasanya hampir semua anak suka bermain air. Tetapi lomba mengumpulkan air pakai tangan ke dalam wadah yang diikat ke kepala, sesulit apakah? Lomba ini baru pertama kali diadakan di RT kami 17 Agustus kemarin. Meski terasa mustahil ternyata anak-anak antusias dan berusaha keras menciduk air dengan tangan lalu mengumpulkannya di gelas plastik yang diikatkan di kening. Apa bisa? Tentu saja...
![]() |
(Foto : Pribadi) |
Di RT lain lomba sejenis juga diadakan, hanya saja dilakukan secara beregu. Caranya menuangkan air melewati kepala dengan menggunakan baskom.
Tak ada pohon pinang, pohon pisang pun jadi. Lomba ini tidak diadakan di RT kami, melainkan di RT sebelah. Demi keamanan, pohon pinang yang tinggi diganti menjadi pohon pisang yang digantung. Aneka hadiah pun digantung layaknya lomba panjat pohon pinang. Lomba ini penuh tantangan dan hanya bisa diikuti peserta laki-laki yang hobi memanjat.
Tak hanya di Indonesia, rupanya Pekan Kemerdekaan Indonesia juga menjadi ajang keseruan di berbagai negara. Coba deh seluncuran dengan internet cepat, IndiHome. Dengan menggunakan produk Telkom Group ini kita bisa melihat keseruan Pekan Kemerdekaan Indonesia di luar negeri.
![]() |
Bule ikut lomba makan kerupuk (Foto : Bobo.ID) |
![]() |
Anak-anak Gaza di hari kemerdekaan RI (Foto : ACT News) |
Lucu rasanya melihat bule ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dengan lomba makan kerupuk dan balap karung. Hati pun turut terharu saat melihat tayangan anak-anak di Gaza ikut bergembira tepat tanggal 17 Agustus.
Saat ini, Indonesia telah berusia tepat 77 tahun. Bukan perjalanan yang singkat, tentunya. Tak ada alasan untuk tidak mencintai negeri ini. Menjadikannya negara yang berdaulat dan bermartabat merupakan bukti cinta yang bisa kita berikan. Salah satunya dengan mendukung dan menggunakan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
Dewasa ini, ketersediaan internet cepat menjadi kebutuhan yang tak bisa kita hindari. Nyaris semua asfek kehidupan kita menggunakan internet. Tidak hanya untuk bersenang-senang, dan mencari hiburan dan informasi, internet saat ini, bahkan tak jarang, menjadi tulang punggung gerak perekonomian di tanah air.
Di antara begitu banyak pilihan dalam berinternet, memilih jaringan internet cepat, IndiHome, merupakan pilihan tepat. Sebagai internetnya Indonesia, produk Telkom Group ini senantiasa memperbaiki pelayanannya untuk memudahkan penggunanya memanfaatkan berbagai fasilitas dan kebutuhannya dalam berinternet.
Selamat menikmati Pekan Kemerdekaan Indonesia. Selamat menikmati berbagai keseruan hari kemerdekaan, 17 Agustus. Merdeka negeriku, merdeka berinternet dengan internetnya Indonesia, IndiHome.
Museum Geologi Bandung, wisata edukasi murah meriah (dok.pri) Liburan paling asyik jika diisi dengan acara jalan-jalan bareng keluarga. Ngg...