Langsung ke konten utama

Postingan

Novel Gajah Mada, Langit Kresna Hariyadi

Novel Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi (sumber : Google) Novel Gajah Mada karya Langit Kresna Hariadi ini merupakan karya fiksi yang menuturkan kisah raja-raja tanah Jawa, khususnya Kerajaan Majapahit, dengan cara yang sangat menarik dan tidak membosankan. Diawali dengan pemberontakan Rang Kuti yang hampir menewaskan Prabu Jayanegara, Langit Kresna melukiskan karakter Gajah Mada dengan sangat kuat. Buku seri pertama Gajah Mada yang berjudul Makar Dharmaputra ini,  menggambarkan dengan baik tentang kecerdasan dan ketangguhan Gajah Mada. Saat itu, kedudukan Gajah Mada masih rendah, hanya seorang bekel. Namun karena mengepalai pasukan khusus bhayangkara yang bertugas melindungi raja, ia bersama pasukan khusus mampu menghentikan pemberontakan Rang Kuti sekaligus menyelamatkan Sang Prabu. Sayangnya di ujung cerita, setelah beberapa waktu memulihkan kondisi kerajaan, ibukota Majapahit yang rusak akibat pemberontakan Rang Kuti, Sang Prabu Jayanegara wafat akibat racun yang diberikan tab

SCK, Cahaya Di Tengah Gulana

Bunda Yeni, founder SCK (Sinergi Cahaya Kamil) Pagi masih begitu ranum dan basah. Sisa gerimis menyisakan gigil yang membuat tubuh malas untuk bergerak. Namun tidak demikian dengan Bunda Yeni, founder SCK (Sinergi Cahaya Kamil) yang tengah berada di lokasi pengungsian, pasca gempa Cianjur 21 November 2022 silam. Tak ada waktu untuk bermalas-malasan. Agenda masih sangat padat. Masih banyak lokasi-lokasi pengungsian yang membutuhkan bantuan logistik. Kehadiran SCK, sebagai perpanjangan tangan orang-orang baik yang peduli sesama, sangat dinantikan. Ditemani gempa-gempa kecil yang sesekali menggoyang Cianjur dalam skala rendah, Bunda Yeni bersama relawan  SCK bergegas menyiapkan sarapan untuk para korban gempa Cianjur. Dilanjutkan dengan koordinasi untuk menyerahkan bantuan baik berupa barang, uang tunai atau pun bahan makanan ke lokasi-lokasi pengungsian.  Ada dua ribu lebih jiwa (tersebar di berbagai titik lokasi pengungsian) yang mendapatkan bantuan dari Sinergi Cahaya Kamil. Selama ber

Monas, Wisata Edukasi Murah Meriah

Monas, wisata edukasi yang murah meriah (dok.pri) Konvoi kendaraan roda dua beriringan menembus gerimis tipis menuju stasiun Tambun. Rombongan emak-emak ini berencana mengadakan wisata edukasi murah meriah menuju Monas di Jakarta, untuk mengisi liburan sekolah anak-anak. Monas memiliki daya tarik tersendiri. Berdiri tegak dengan lidah api keemasan yang mengagumkan, memandangnya dari kejauhan, rasanya tidak akan pernah cukup. Apalagi sebagai penduduk dari Planet Bekasi, yang jaraknya 'hanya' selemparan batu dari ibukota, rasanya amat lucu jika anak-anak tidak pernah sekalipun mengunjungi monumen perjuangan ini. Itu alasan pertama. Alasan kedua,  naik KRL dari St. Tambun menuju Monas, adalah pengalaman berharga yang kelak akan menjadi kenangan indah saat anak tumbuh dewasa. Harapannya sih seperti itu. Alhamdulillah. Sesuai ekspektasi, perjalanan itu memang seru. Meski berdempet-dempetan di KRL. (Ya maklum, namanya juga moda transportasi rakyat. Tiket bolak balik St. Tambun ke kot

Memperbaharui Kartu Keluarga, Pentingkah?

  Mengurus KK ke kantor desa Sejujurnya, saya tidak ingin mengubah KK, Kartu Keluarga. Karena ada hal yang sentimentil berkaitan dengan sebuah nama. Namun ada hal penting yang mau tidak mau memaksa saya memperbaharui Kartu Keluarga. Jangan sampai hanya karena hati yang belum siap --rasanya tak akan pernah siap -- membuat saya melakukan hal yang tak adil. Yup, dengan berat hati akhirnya saya putuskan untuk mengganti Kartu Keluarga (KK). Pangkal masalah ini bermula dari ketidaktahuan. Dulu, saya mengira tidak apa-apa menyingkat nama anak di kolom KK. Selama di akte kelahiran tertulis nama lengkap, maka secara hukum sudah sah untuk ijazah dan lain-lainnya. Ternyata tidak. Nama anak yang disingkat di KK akan berdampak pada ijazah dan kartu tanda penduduk (KTP), serta surat keterangan lainnya. Karena di dukcapil yang tercantum adalah nama sesuai dengan apa yang tertulis di KK. Ini terjadi pada salah satu anak saya. Walhasil, saya pun harus segera mengubah singkatan M,  menjadi Muhammad, aga

Butuh Healing? Yuk, Menulis...

  Menulis salah satu cara healing yang efektif (Foto : Fixabay) Sekarang semakin banyak orang yang menyadari bahwa menulis bisa menjadi salah satu proses healing . Healing dalam arti yang sebenarnya ya, bukan seperti yang sedang nge-tren saat ini. Yup, healing dalam pengertian yang sebenarnya adalah sebuah proses penyembuhan luka batin yang bisa mengganggu emosi seseorang. Setiap orang tentu memiliki luka batin yang berbeda dalam jangka yang cukup lama. Tidak terkecuali saya. Pengalaman-pengalaman buruk di masa lalu dan tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaan disakiti, biasanya akan menjadi luka batin yang terus menumpuk seiring perjalanan waktu. Kondisi seperti ini jika dibiarkan tentu akan memengaruhi aktivitas keseharian saya. Orang-orang yang memiliki luka batin yang dalam cenderung lebih sensitif, sering berpikiran negatif, sulit memberi maaf dan percaya pada orang lain, dan cenderung untuk bersikap cuek   pada lingkungan sekitarnya. Namun jangan khawatir, a

Konflik-Konflik Yang Kerap Muncul Di Awal Pernikahan

Konflik dalam pernikahan (Foto : Unsplash) Dulu, saya memasuki pernikahan dengan segudang teori dan idealisme tentang pernikahan ideal dan konsep-konsep parenting yang sepertinya 'ok banget' untuk dipraktekkan. Pada kenyataannya, boro-boro mempraktekkan teori, 'membaca' pasangan hidup saja ---yang telah kita pilih sendiri tanpa tekanan dari mana-mana--- rasanya sudah begitu menghabiskan energi. Lantas tergagap-gagap. Lalu kelelahan.  Apatah lagi belajar memahaminya. Itu luar biasa sulit. Persoalannya menjadi kian rumit, saat ada perbedaan latar belakang, baik pendidikan, ekonomi dan suku budaya. Hei, nggak bisa dipungkiri, perbedaan-perbedaan ini memiliki pengaruh yang besar pada karakter dan pola komunikas, juga cara berpikir. Hingga pada akhirnya akan mempengaruhi interaksi dengan pasangan. Lalu, diam-diam muncul perasaan, duh kok dia gini sih ternyata? Gak oke banget.  Maka tak heran, banyak orang tua yang lebih menyukai menantu yang sesuku, atau memiliki banyak pers

Saat Kematian Menyapa, Pertolongan Allah Hadir Melalui Tim Janaiz

Kematian dan pertolongan Allah melalui Tim Janaiz Segala yang bernyawa pasti akan merasakan  maut. Saat sakaratul maut menjemput, sudahkah kita siap? Aduhai, pembahasan tentang maut selalu membuat saya merinding. Benarlah riwayat yang mengatakan, bahwa kematian adalah sebaik-baiknya nasihat. Bagi siapa? Tentu bagi yang masih hidup. Bagi kita yang kelak akan menjumpai titik akhir perjalanan di dunia untuk menapaki jalan menuju keabadian. Banyak cerita-cerita menakjubkan usai berpulangnya seorang hamba kepada Pemiliknya yang sejati. Kisah-kisah kematian yang indah dengan begitu banyak amalan, baik yang disembunyikan, atau ditampakkan. Semua kebaikan itu bermunculan justru saat yang melakukannya telah meninggal. Hingga membuat kita, yang bahkan  sebelumnya tak mengenal sosoknya, dengan ringan hati melantunkan doa untuknya. Seperti kisah Eril yang masih lekat dalam ingatan kita. Atau Koh Steven yang baru berpulang beberapa hari yang lalu. Mereka menjumpai Rabb-nya dengan membawa amalan-ama