Langsung ke konten utama

Pekan Kemerdekaan Indonesia Dan Rasa Cinta 17 Agustusan

 

Lomba Panjat Pohon Pisang (Foto : Mama Rey)

Pekan Kemerdekaan Indonesia selalu menimbulkan antusias warga negara Indonesia, baik yang berada di dalam maupun luar negeri. Rasa cinta yang dipupuk bertahun-tahun lamanya, hingga puluhan tahun, tentunya menimbulkan getaran tersendiri saat merayakan hari kemerdekaan tanah air tercinta. Sedalam apa rasa cinta kita terhadap negeri ini?

Rasa cinta tanah air tentu tak bisa tumbuh begitu saja. Ada proses panjang yang harus kita lewati. Salah satunya dengan mengenalkan pada anak-anak tentang makna kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga, demi mewujudkan kemerdekaan yang hari ini kita rasakan.

Pekan Kemerdekaan Indonesia, khususnya tanggal 17 Agustus,  bisa menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada anak-anak. Salah satunya melalui  berbagai  kegiatan lomba yang diadakan di lingkungan terdekat.

Di rumah saya, anak-anak pun antusias mengikuti lomba 17 Agustus kemarin. Setelah 2 tahun kemeriahan ini dibatasi oleh kehadiran virus Corona, maka tahun ini  selain melaksanakan tasyakuran, RT kami pun mengadakan lomba untuk anak-anak.

Lomba-lomba ini dimaksudkan untuk menciptakan kenangan bahagia yang akan tersimpan hingga usia dewasa mereka kelak. Selain tentunya untuk menumbuhkan keberanian dan menanamkan rasa cinta tanah air, melalui keseruan-keseruan lomba.

Aneka Lomba Seru Pekan Kemerdekaan Indonesia Untuk Anak

1. Lomba Makan Kerupuk

Lomba 17 Agustus paling populer 
(Foto : Pribadi)

Ahaha, ini lomba yang paling populer di kalangan anak-anak. Setiap menyambut acara 17 Agustus, hampir di seluruh daerah mengadakan lomba ini. Selain seru, aman, juga murah dan meriah.

2. Lomba Balap Kelereng

Lomba kelereng (Foto : Pribadi)


Lomba yang satu ini juga menjadi favorit panitia lomba Pekan Kemerdekaan Indonesia di mana-mana. Properti lomba yang mudah—cukup sediakan kelereng dan sendok-- serta keseruan yang tercipta, menjadi salah satu alasan lomba ini wajib diadakan.

3. Lomba Balap Bendera

Untuk anak-anak usia balita atau TK, lomba balap bendera atau lari mengumpulkan bendera bisa menjadi pilihan yang seru dan aman. Lucu sekali melihat anak-anak balita yang kadang tampak bingung dengan situasi dan misi mengumpulkan bendera. Peserta yang berhasil mengumpulkan bendera terbanyaklah yang menjadi juaranya.

4. Lomba Memasukkan Paku Ke Botol

Lomba ini dirancang untuk anak usia SD kelas 3-6. Karena tingkat kesulitannya yang lumayan dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Lomba ini tentu saja seru dan memancing gelak tawa penonton.

5. Lomba Joged Balon

Lomba joged balon (Foto : Pribadi)


Ini jenis lomba yang paling santai dan bisa diikuti berbagai usia. Lomba joged balon ini berpasangan. Balon diapit dua peserta. Dengan iringan musik peserta harus bergoyang sambil menjaga agar balon tidak jatuh. Peserta yang bisa menjaga balonnya tidak jatuh, menjadi pemenang lomba.

6. Lomba Mengumpulkan Air Pakai Tangan

(Foto : Pribadi)


Rasanya hampir semua anak suka bermain air. Tetapi lomba mengumpulkan air pakai tangan ke dalam wadah yang diikat ke kepala, sesulit apakah? Lomba ini baru pertama kali diadakan di RT kami 17 Agustus kemarin. Meski terasa mustahil ternyata anak-anak antusias dan berusaha keras menciduk air dengan tangan lalu mengumpulkannya di gelas plastik yang diikatkan di kening. Apa bisa? Tentu saja...

(Foto : Pribadi)


Di RT lain lomba sejenis juga diadakan, hanya saja dilakukan secara beregu. Caranya menuangkan air melewati kepala dengan menggunakan baskom.

7. Lomba Panjat Pohon Pisang

Tak ada pohon pinang, pohon pisang pun jadi. Lomba ini tidak diadakan di RT kami, melainkan di RT sebelah. Demi keamanan, pohon pinang yang tinggi diganti menjadi pohon pisang yang digantung. Aneka hadiah pun digantung layaknya lomba panjat pohon pinang. Lomba ini penuh tantangan dan hanya bisa diikuti peserta laki-laki yang hobi memanjat.

Melihat Keseruan Lomba Dengan Internet Cepat, IndiHome dari Telkom Group

Tak hanya di Indonesia, rupanya Pekan Kemerdekaan Indonesia juga menjadi ajang keseruan di berbagai negara. Coba deh seluncuran dengan internet cepat, IndiHome. Dengan menggunakan  produk Telkom Group ini kita bisa melihat keseruan Pekan Kemerdekaan Indonesia di luar negeri.

Bule ikut lomba makan kerupuk (Foto : Bobo.ID)

Anak-anak Gaza di hari kemerdekaan RI (Foto : ACT News)


Lucu rasanya melihat bule ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dengan lomba makan kerupuk dan balap karung. Hati pun turut terharu saat melihat tayangan anak-anak di Gaza ikut bergembira tepat tanggal 17 Agustus.

Saat ini, Indonesia telah berusia tepat 77 tahun. Bukan perjalanan yang singkat, tentunya. Tak ada alasan untuk tidak mencintai negeri ini. Menjadikannya negara yang berdaulat dan bermartabat merupakan bukti cinta yang bisa kita berikan. Salah satunya dengan mendukung dan menggunakan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.

Dewasa ini, ketersediaan internet cepat menjadi kebutuhan yang tak bisa kita hindari. Nyaris semua asfek kehidupan kita menggunakan internet. Tidak hanya untuk bersenang-senang, dan mencari hiburan dan informasi, internet saat ini, bahkan tak jarang, menjadi tulang punggung gerak perekonomian di tanah air.

Di antara begitu banyak pilihan dalam berinternet, memilih jaringan internet cepat, IndiHome, merupakan pilihan tepat. Sebagai internetnya Indonesia, produk Telkom Group ini senantiasa memperbaiki pelayanannya  untuk memudahkan penggunanya memanfaatkan berbagai fasilitas dan kebutuhannya dalam berinternet.

Selamat menikmati Pekan Kemerdekaan Indonesia. Selamat menikmati berbagai keseruan hari kemerdekaan, 17 Agustus. Merdeka negeriku, merdeka berinternet dengan internetnya Indonesia, IndiHome.

 

 

 

Komentar

  1. Selalu seruuuu liat lomba-lomba tujuh belasan ini... anak2ku juga pada suka...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perayaan setahun sekali dan jadi kenangan indah masa kanak-kanak.

      Hapus
  2. Kesempatan warga kumpul sambil meningkatkan rasa kebersamaan sebangsa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget. Kapan lagi bersatu dan seseruan kalo bukan pas 17 Agustusan. TRIms udah mampir

      Hapus
  3. Memang seharusnya seperti itu, tanamkan arti kemerdekaan yg diraih dengan tidak mudah oleh para pahlawan kita, dengan cara bermain seperti itu menjadikan Agustus sebagai bulan Kemerdekaan kita menjadi penuh makna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perjuangan meraih juara di lomba-lomba seru Agustusan. Nuhun udah mampir.

      Hapus
  4. Saya juga ikut lomba berbagi tepung dan memindahkan karet dg sedotan minuman. Seru sih banyak lomba juga buat anak2. Ada yg mengadakan lomba makan kerupuk sambil duduk. Jadi sesuai sunah Rasul. Salut juga sih yg masih berpegabg dg sunnah disaat melaksanakan lomba2 utk memeriahkan acara HUT kemerdekaan RI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Dan itu tidak mengurangi keseruannya yaaa

      Hapus
  5. Lomba-lomba yang legend banget : balap karung, makan kerupuk, panjat pinang, lomba bakiak, adu bantal di atas kolam .....
    Susah dicari kalau bukan 17 Agustusan .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Khas banget lombanya ya. Kalo bukan 17 Agustusan, kapan lagi seru-seruan. TRIms yaa

      Hapus
  6. Lomba-lomba membangun semangat kompetitif dan perjuangan .... Entah kenapa sekarang sikap kompetitif ini suka dipertentangkan dengan kemampuan bekerjasama. Padahal sebagai pendidik, saya merasa keduanya perlu ditumbuhkan secara benar, ditempatkan pada situasi dan kondisi yang tepat .....
    Dan lomba-lomba ini bersifat kerakyatan saat 17 Agustusan .... Merakyat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah. Jiwa kompetitif untuk membangun negeri .... Keren. Terima kasih tuk komennya.

      Hapus
  7. Seruuu..ttp semangaattt

    BalasHapus
  8. Kemarin saya ikut lomba kerupuk dan meraih juara 2. Seru sih hehehe... Tapi saya juga prihatin dengan lomba balap karung yang menewaskan seorang ibu muda. Lebih baik lomba yang aman-aman saja namun tetap meriah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, saya juga prihatin dengan kejadian tersebut. Sebetulnya tidak usah memaksakan diri jika kondisi fisik tidak fit. Makasih, Yu. Sudah mampir.

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)

Postingan populer dari blog ini

Akademia LEAD by IndiHome, Solusi Untuk Anak Yang Hobi Game Online

Pentingnya pengasuhan anak agar cerdas bergame online (Foto : Pixabay) Dear Mom, pusing nggak sih melihat anak-anak nge-game online melulu? Sepertinya ini problem yang dimiliki hampir semua orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Persoalan ini makin rumit karena pada akhir-akhir ini sistem pembelajaran jarak jauh kembali diberlakukan di beberapa wilayah. Berdalih untuk memudahkan proses belajar, anak-anak memiliki keleluasaan untuk berlama-lama menggunakan gawai. Terlebih jika tersedia jaringan internet cepat di rumah, oh, tentu membuat anak-anak senang menghabiskan waktu untuk bergame ria. Dengan catatan, hal itu terjadi jika orang tua tidak peduli dengan kegiatan anaknya selama di rumah. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman, seorang ibu yang berprofesi sebagai   praktisi pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan, bahwa kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi yang mengubah kehidupan kita. Kita tidak bisa membalikkan zaman, tetapi kita bisa m

Cerahkan Desember Dengan Satu Klik, Bikin Semua Lebih Asyik

  Aplikasi terbaru myIndiHome, memudahkan pengguna internet (Foto : Fixabay) Desember tahun ini diawali dengan banyak peristiwa heboh yang menguras emosi dan menimbulkan kesedihan mendalam. Dari kasus bunuh diri seorang mahasiswi di samping kuburan ayahnya yang melibatkan seorang oknum polisi. Kasus yang akhirnya terungkap akibat kegaduhan netizen di media sosial. Sayangnya, keadilan tidak bisa menyelamatkan korban yang telanjur putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya. Kesedihan di dunia maya belum sepenuhnya hilang, disusul peristiwa meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Terlalu mengejutkan rasanya. Tidak ada yang bisa mencegah peristiwa alam sehebat gunung meletus, hanya saja kita masih bisa berdoa, semoga erupsi gunung ini tidak terlalu banyak memakan korban jiwa, dan masyarakat bisa segera pulih dan beraktivitas seperti biasa. Tentunya ini memerlukan bantuan dan dukungan semua pihak. Selain peristiwa di atas, ada satu peristiwa yang cukup mempengaruhi

Faiz, Anak Down Syndrome yang Berbakat Jadi Model Cilik.

  Menjadi model dalam balutan beskap produk khas Lelaki Kecil Saya tidak pernah menyangka, Faiz, putra ke-3 Mbak Sri Rahayu akan tumbuh sehat, ceria, penuh percaya diri dan menggemaskan, seperti yang tampak dalam foto-foto yang kerap diunggah ibunya ke media sosial. Saya bahkan hampir tak percaya, ia bisa bertahan sampai sebesar ini, dan baik-baik saja. Mengingat awal kelahirannya yang penuh drama dan air mata. Riwayat kelahiran dengan jantungnya yang bocor saja sudah cukup memukul perasaan, ditambah dengan kenyataan pahit, Faiz didiagnosa Down Syndrome. Entah berapa banyak teman-teman kecil seperjuangannya yang telah berpulang. Namun, Faiz tetap bertahan. Untuk lebih lengkapnya, yuk, mengenal Faiz, model cilik lewat penuturan Sri Rahayu, Sang Bunda. Wanita berhijab ini adalah seorang penulis, blogger dan vlogger yang cukup lama berkecimpung di dunia maya.   Sosok Faiz yang rapuh di awal kelahiran (doc Bunda Faiz) Awal Kelahiran Yang Penuh Ujian Hari itu, 11 Januari 2018, hari yang tak