Ide ini mengendap selama 2 tahun. Selama itukah? Ya. Karena ide ini menarik, ide ini selalu menggeliat mencari bentuk. Hingga akhirnya muncullah sebagai sebuah Percikan yang dimuat di Majalah Gadis Edisi.13. Selamat membaca.... Sepasang Mata Coklat Oleh : Liza P Arjanto Sudah beberapa hari ini sepasang mata coklat itu mengikuti Wina. Wina tahu betul, warna bola mata lelaki itu, karena ia pernah berpapasan dengannya tepat di depan gerbang. Sepasang mata yang bersinar ramah dan sebuah senyum yang mengembang sempurna ke arahnya. Meski merasa heran, Wina membalasnya dengan anggukan kepala kecil. Biasanya pemilik mata itu hanya mengikutinya dengan tatapan hangat. Namun kali ini, pemilik mata itu mengikuti langkahnya. Sungguh tak nyaman rasanya. Wina mempercepat ayunan langkah kakinya.
Segala hal memerlukan ruang untuk menjadi lebih baik. Atau hanya sekadar menyimpan jejak yang tertinggal di masa lalu