Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 Juli 2025

TMII, Wisata Edukasi Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air


TMII, wisata edukasi untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air (dok.pri) 


Siapa yang tak mengenal TMII? Taman Mini Indonesia Indah. Sebuah taman besar yang lahir dari pemikiran ibu negara, Ibu Tien Suharto dan dibangun semasa pemerintahan Presiden Suharto, untuk mengenalkan keindahan dan keragaman budaya Bangsa Indonesia. Baik kepada masyarakat dunia, maupun anak bangsa sendiri. 

Mengunjungi TMII sejatinya adalah mengenal diri sendiri. Mengenali jejak budaya dan memahami betapa kayanya negeri ini. TMII bukan hanya sarana wisata edukasi. Melainkan sebuah persembahan bagi anak bangsa untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. 

TMII mencerminkan khasanah budaya bangsa. Baik yang tampak secara kasat mata dari bangunan rumah-rumah adat dan peninggalan artefak budaya yang tersimpan rapi di museum setiap anjungan. Atau, semangat yang muncul dari berbagai museum yang memuat kekayaaan seni, budaya, sejarah, teknologi dan religi. 

Kita tahu, TMII hanyalah miniatur dari gambaran negeri ini. Hanya menampilkan secuil saja dari keindahan dan kekayaan negeri ini. Dengan kondisi ruang dan tempat yang terbatas. Itu saja sudah memukau. Apalagi jika kita berkesempatan menjelajah berbagai tempat di Indonesia, yang keindahannya sudah diakui dunia. Tidakkah rasa cinta tanah air akan tumbuh di dada? 

Tiket dan Fasilitas TMII

Jika ingin mengunjungi TMII dengan menggunakan transportasi umum, khususnya LTR, selepas turun dari stasiun tujuan TMII, tim TMII akan menyapa dan menanyakan tujuan kita. 

Kita bisa langsung mendaftar di tempat dengan menggunakan Qris. Tidak menerima uang tunai lho. Jadi siapkan saldo yang cukup di rekening saat ingin mendaftar. 

Harga masuk TMII sangat terjangkau. Hanya Rp 25.000,- per orang. Setelah membayar tiket, kita akan diantar ke lokasi dengan menggunakan mobil khusus TMII hingga ke gerbang utama. 

Mobil ini khusus untuk mengantar dan menjemput pengunjung TMII dari stasiun LRT hingga ke lokasi, juga sebaliknya, mengantar balik dari gerbang TMII menuju stasiun. Satu paket layanan dari TMII. Oya, mobil ini hanya memuat penumpang hingga 14 orang. Lebih dari itu harus menunggu antrian berikutnya. 

Setelah masuk dari gerbang utama, kita akan disambut bangunan candi yang menjadi ciri khas Bali. Menjadi spot cantik untuk berfoto. Puas-puaskan dulu berfoto atau memasuki kawasan Bali ini sebelum melanjutkan petualangan ke anjungan berikutnya. 

Persis di depan Anjungan Bali ini juga merupakan shelter mobil khusus untuk pengunjung yang ingin memasuki wahana IPTEK dan lainnya. 

Jika ingin berkeliling melihat-lihat rumah adat, kita harus berjalan menuju shelter khusus mobil keliling. Lokasinya tidak terlalu jauh dari gerbang utama. Ini termasuk fasilitas umum yang diberikan pihak TMII kepada pengunjung. Free tentunya. 

Ada apa saja di TMII? 

Anjungan Rumah Adat

Anjungan Rumah Adat Sumatra Barat (dok.pri) 



Berkeliling dengan mobil khusus dari TMII membuat kita melihat keragaman rumah-rumah adat yang menarik. Setiap provinsi akan menampilkan kemegahan budaya daerahnya. 

Contohnya Rumah Gadang dari Sumatra Barat, atau rumah panggung dari Kalimantan Selatan. Meski tidak sebesar rumah asli daerah, namun tetap mewakili ciri khas daerah masing-masing. Baik dengan ukiran, maupun bentuk bangunan rumah adat. 

Jika ingin mengenal lebih dekat, kita bisa meminta supir untuk berhenti di anjungan daerah tertentu. Memasuki anjungan daerah akan mengantarkan kita pada suasana dan ciri khas daerah tersebut. 

Misalnya saat mengunjungi daerah Papua, patung yang sangat mirip dengan aslinya, mengenakan pakaian daerah lengkap dengan atributnya, tampak menyambut kita. Ini bisa menjadi spot yang menarik untuk berfoto. 


Salah sudut di Anjungan Papua (dok.pri) 



Beberapa patung burung Cendrawasih dan lainnya juga rumah-rumah pohon, honay, dan perahu yang berisi penumpang,  tampak menghiasi kawasan wilayah Papua. Meskipun hanya menampilkan sebagian kecil saja, namun cukup menarik. 

Museum di setiap anjungan daerah

Burung Cendrawasih (dok.pri) 


Jika ingin mengenal lebih banyak, anjungan daerah juga memiliki museum yang khusus menampilkan ciri khas dan budaya setempat. Meski hanya sebagian kecil saja yang dapat kita lihat, namun cukup untuk mewakili kekhasan suatu daerah. 

Kita bisa melihat dari peninggalan sejarah. Ada peralatan perang, alat pertanian, pakaian adat, seni ukir, alat tenun, dan lain sebagainya. 

Seni ukir Papua yang magis (dok.pri) 


Baju dari serat kayu, ukiran dan lainnya (dok.pri) 

Seni pahat dan alat transportasi Papua (dok.pri) 


Keong Mas


Keong Mas, ikon TMII yang sayang jika dilewatkan (dok.pri) 



Keong Mas merupakan salah satu ikon TMII yang sangat menarik. Bioskop 4D yang menampilkan film yang memuat keindahan negeri ini akan menumbuhkan rasa cinta tanah air. 

Harga tiket Rp 50.000 per orang. Dengan durasi film antara 30 hingga 45 menit. Tergantung film yang ditayangkan. Jika berminat, kita bisa memilih jam dan tema film sesuai dengan jadual yang dimiliki TMII. 

Loket tiket Keong Mas (dok.pri) 


Museum IPTEK

Biaya untuk memasuki museum IPTEK TMII sebesar Rp 27.500 per orang.

Museum Penerangan

Gratis biaya masuk

Museum Hakka

Gratis biaya masuk

Museum Transportasi

Biaya masuk Rp 10.000,- per orang

Museum Komodo dan Reptil

Biaya masuk Rp 45.000,-  hari biasa
Hari Sabtu dan Minggu Rp 55.000,- per orang. 

Taman Burung

Tiket masuk Rp 60.000 hari biasa. 
Sabtu dan Minggu Rp 70.000,-

Museum Perangko

Biaya tiket hanya Rp 5.000,- per orang. 

Dunia Air Tawar dan Serangga

Biaya tiket masuk Rp 45.000,- hari biasa. 
Hari Sabtu dan Minggu Rp 55.000,- per orang. 

Museum Keprajuritan

Biaya masuk Rp 5.000,- per orang

Museum Pemadam Kebakaran

Gratis biaya masuk

Museum Listrik dan Energi Baru

Biaya masuk Rp 15.000,-

Museum Indonesia

Biaya masuk Rp 25.000,-

Museum Pusaka

Biaya masuk Rp 10.000,-

Museum Batik

Biaya masuk gratis

Museum Cheng Ho

Biaya masuk gratis

Contemporary Art Gallery

Biaya masuk Rp 25.000,-

Bayt Al Qur'an dan Rumah Istiqlal

Biaya masuk Rp 5.000,- untuk pengunjung domestik. Untuk pengunjung mancanegara dikenakan biaya masuk Rp 10.000,- per orang. 

Merchandise Store

Toko cinderamata dari seluruh wilayah dapat di beli di sini (dok.pri) 


Mengunjungi TMII tidak sah jika tidak mampir ke Merchandise Store. Beragam hasil kerajinan daerah dapat kita peroleh di sini. Bisa  dijadikan cinderamata bagi kerabat. 

Kereta Gantung

Menaiki wahana Kereta Gantung akan memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung TMII. Dengan tiket seharga Rp 50.000,- per orang, pengunjung akan melihat pemandangan seluruh kawasan TMII dari atas. 

Melihat rumah-rumah adat, juga pemandangan pulau-pulau di seluruh Indonesia (tampilan ini hanya bisa kita lihat dari atas). 


Mengunjungi TMII tak cukup sehari. Terlalu banyak hal yang menarik, yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Tentukan tujuan sebelum berkunjung ke TMII untuk mendapatkan manfaat terbaik. 



Jangan lupa mengabadikan kenangan di TMII (dok.pri) 




TMII tidak hanya berupa lokasi wisata edukasi bagi anak-anak usia sekolah, melainkan wahana mengenali diri sendiri, sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Yuk, kunjungi TMII di waktu luang. 


Catatan :
Terima kasih tuk ibu-ibu tetangga dekat yang sudah mencetuskan ide jalan-jalan, berwisata sambil mengedukasi anak-anak. Next, ke mana lagi kita? 

Wisata edukasi bareng emak-emak tetangga (dok.pri) 




Referensi :


https://tamanmini.com/taman_jelajah_indonesia/tiket-jam-buka/



Rabu, 02 Juli 2025

4 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Khitan Anak

Khitan (sunat) anak di klinik khusus (koleksi pribadi) 


Khitan anak atau sunat anak merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Syariat ini sudah berlangsung sejak jaman Nabi Ibrahim AS, dan diteruskan melalui Rasulullah Muhammad SAW. Yaitu dengan cara membuang sebagian kulit yang menutupi kepala penis atau sirkumsisi. 

Manfaat Khitan Anak

Bila ditinjau secara medis khitan anak atau sunat anak memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan dan perkembangan fisik anak. Yaitu :

  • Menjaga kebersihan alat kelamin (penis) 
  • Mengurangi risiko penularan penyakit seksual
  • Mengurangi risiko infeksi saluran kemih
  • Mengurangi risiko gangguan penis
  • Mengurangi risiko kanker penis

Umumnya anak menjalani khitan di usia sekolah. Usia 6 tahun hingga 10 tahun dianggap masa ideal dan paling banyak dipilih orang tua. Saat ketika anak sudah tumbuh keinginan untuk khitan atau sunat. Juga sudah memahami cara sederhana merawat lukanya. 

Namun kadangkala ada beberapa hal yang membuat orang tua mengkhitan atau menyunat anaknya lebih cepat, yaitu saat masih bayi. 

Alasan Khitan Anak Saat Usia Bayi

  • Tidak ingin anak merasakan sakit akibat khitan (sunat), karena bayi tidak memiliki memori jangka panjang untuk rasa sakit yang dialaminya. 
  • Ada keluhan sakit (infeksi) pada saluran kemih. 
  • Ada masalah medis pada anak yang bisa disembuhkan dengan cara khitan (sunat) 


4 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Khitan Anak


Suport orang terdekat penting demi kelancaran khitan anak (koleksi pribadi) 


1. Kesiapan mental anak 

Anak-anak usia sekolah biasanya sudah memiliki keinginan untuk berkhitan, karena sudah mendapatkan informasi dari teman bermain ataupun gurunya. Hanya saja terkadang rasa takut tetap membayangi perasaan mereka. 

Pada masa ini penting bagi orang tua untuk menjaga agar keinginan anak untuk sunat tetap tumbuh, sambil memberikan pengertian tentang manfaat khitan atau sunat pada anak. Suport dari orang tua dan keluarga dekat sangat membantu lancarnya proses khitan pada anak. 

Diharapkan orang tua tidak berbohong dengan mengatakan sunat tidak sakit. Tetapi alangkah baiknya jika mengatakan rasa sakit yang dirasakan tidak akan berlangsung lama. Juga sakitnya akan segera sembuh jika anak patuh minum obat dan menurut pada orang tua. 

2. Waktu yang tepat

Perhatikan hal-hal berikut saat mengkhitan anak :

Usia :
Usia sekolah, 6-12 tahun adalah masa yang paling tepat untuk mengkhitan anak. Umumnya orang tua milih saat anak berusia 7 tahun hingga 10 tahun. 

Kondisi kesehatan :
Pastikan anak dalam kondisi fisik yang baik dan sehat, saat memutuskan hendak mengkhitan anak. Agar pemulihan pasca khitan berlangsung baik. 

Kecuali untuk kondisi khusus akibat adanya infeksi di saluran kemih, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter spesialis. 

Waktu terbaik
Saat liburan kenaikan kelas atau pertengahan semester biasanya menjadi waktu terbaik untuk mengkhitan anak. Di waktu liburan, anak-anak bisa memulihkan diri tanpa terbebani kewajiban belajar. 

Atau orang tua juga bisa memilih waktu yang pas untuk anaknya, dengan pertimbangan lain. Sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. 



Pilih tempat yang nyaman untuk khitan anak (koleksi pribadi) 

3. Memilih Tempat Khitan Anak

Saat anak meminta khitan atau sunat, sebaiknya orang tua langsung mencari informasi tempat khitan anak yang cocok. Baik melalui media sosial ataupun informasi yang didapat dari keluarga dekat. 

Tempat khitan anak biasanya berkaitan dengan proses khitan itu sendiri. 
Ada berbagai proses yang bisa kita pilih. Seperti :
  • Suntik dan jahit
  • Pemotongan menggunakan laser
  • Menggunakan klamp
  • Dll
Pilihlah yang benar-benar menimbulkan rasa nyaman, karena yakin pilihan itu yang paling baik untuk anak. Selain itu pastikan biayanya sesuai dengan kesanggupan orang tua. 

4. Perawatan pasca khitan anak

Pemotongan sebagian kulit yang menutupi ujung penis pada proses khitan atau disebut sirkumsisi, tak urung menimbulkan luka pada anak. 

Agar luka cepat sembuh dan kering, perhatikan hal-hal berikut :

  1. Minum obat antibiotik dan pereda nyeri sesuai anjuran dokter. 
  2. Sering menetesi luka dengan obat luar yang diberikan dokter. 
  3. Larang anak bila terlalu banyak bergerak atau berjalan-jalan.
  4. Sebaiknya lebih banyak tiduran 
  5. Gunakan lap basah jika ingin membersihkan badan selama beberapa hari. 
  6. Gunakan tissue setelah buang air kecil. 
  7. Hindari benturan atau gesekan dengan menggunakan celana khusus khitan, atau gunakan sarung. 

Demikianlah beberapa hal yang harus diperhatikan saat ingin mengkhitan anak. Jangan lupa do'akan anak sebelum khitan dengan do'a berikut :

Allahumma fa thahhirhu minaz dzunub, wa zid fi umrihi,  wadfa'il afati'an  badanihil wal awja'i 'an jismihi, wa zidhu minal ghina, wadfa'anhul faqra, fa innaka ta'lamu wa la na'lamu. 

Artinya :
"Ya Allah, sucikanlah ia dari dosa-dosa. Tambahkanlah umurnya. Jagalah tubuhnya dari penyakit. Dan tambahlah kekayaan padanya dan jauhkan dari kefakiran. Maka sesungguhnya Engkau lah Yang Maha Mengetahui,  sementara kami tidak mengetahui."


Referensi :

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-sunat

https://www.alodokter.com/menimbang-manfaat-dan-risiko-sunat-bayi-laki-laki


Jumat, 29 Juli 2022

Metaverse Bagi Anak Usia Sekolah, Bagaimana Cara Orangtua Menyikapinya?

Anak usia sekolah ber-metaverse dengan virtual reality (Foto : Pixabay)


Sehebat apapun kita ingin menahan arus zaman,  perubahan menjadi keniscayaan yang tak bisa kita hindari. Termasuk kehadiran meteverse dalam kehidupan kita.

Metaverse bukanlah hal baru dalam perkembangan teknologi informasi. Meski kita baru familiar dengan istilah ini setelah Mark Zuckerberk  mengubah Facebook menjadi Meta. 

Metaverse sendiri, menurut wikipedia,  memiliki arti meta semesta, ruang virtual yang dapat diciptakan dan dijelajahi dengan pengguna lain tanpa bertemu di ruang yang sama.

Metaverse memungkinkan kita menjelajahi tempat-tempat menakjubkan dengan menggunakan VR (Virtual Reality). Bayangkan, betapa bahagianya anak-anak menyelam ke dalam lautan dan melihat aneka fauna dan biota laut yang tak pernah mereka lihat sebelumnya dengan menggunakan alat VR.

Atau, mengobati kerinduan akan suasana di Baitullah. Suatu hal yang rasanya begitu jauh, tiba-tiba bisa kita wujudkan hanya dengan menggunakan metaverse, virtual reality.Ya, memang tidak akan sama rasanya, namun cukup menghibur kan?

Jika orang dewasa saja bisa begitu menikmati kemudahan menjelajah dunia dengan menggunakan metaverse, apalagi anak-anak usia sekolah. Mereka terlahir dengan kemudahan teknologi dalam genggaman. Dunia virtual bisa begitu nyaman untuk mereka jalani.

Bagaimana perkembangan meteverse bagi anak usia sekolah menurut kacamata psikologi? Berikut wawancara penulis dengan seorang psikolog yang concern dalam dunia pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan  perkembangan teknologi informasi itu Ok.

“Kita tidak bisa menahan teknologi dan itu akan mengubah kehidupan kita. Selama pandemi, keberadaan internet sangat membantu proses belajar siswa dengan adanya sistem daring. Bagaimana pun, kita tidak bisa membalikkan jaman, tetapi kita bisa menyesuaikan diri.”

Anak usia sekolah saat ini merupakan digital native yang perlu pendampingan ortu. (Foto : Pixabay)

Bagaimana sikap orang tua terhadap kebutuhan anak-anak terhadap dunia  virtual metaverse?

Psikolog cantik yang juga menjabat sebagai direktur di sebuah lembaga pendidikan bergengsi di Depok, Amal Mulia, ini juga menunjukkan dukungannya.

“Orang tua juga perlu men-suport ketika gaya hidup anak berubah, karena mereka digital native. Terkadang ada orang tua yang anti dan terlalu takut, terus melarang anak.  Sementara, dunia (anak) mereka memang seperti itu teknologinya.”

Apakah anak akan berubah menjadi ansos (anti sosial)?

“Tergantung. Apakah anak bermain sendiri atau chatt bersama teman-temannya, belajar kelompok dan kegiatan bersama lainnya.”

Menurutnya, ada beberapa indikator anak aman bermetaverse, yaitu :

1.       Merespon panggilan orang tua atau orang di rumah

2.       Tugas harian diri berjalan, seperti : mandi, makan, sholat, dsb

3.       Tugas harian di keluarga berjalan, contohnya : mencuci piring, menyapu lantai, dsb

4.       Menjalin komunikasi yang aktif dan baik dengan keluarga

Akan tetapi jika anak terlihat ogah-ogahan berkumpul bersama keluarga, sudah seperti orang asing dalam keluarga, tidak ada interaksi dan tidak peduli dengan urusan dalam rumah, itu pertanda bahaya. Jika sudah seperti ini, aturan pemberian gawai ke anak pun perlu diperhatikan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Contoh untuk anak usia sekolah, kita bisa memberikan nomer hape dengan catatan, hape masih menjadi milik orang tua dan orang tua berada dalam kelas-kelas yang diikuti anaknya. Dengan demikian anak tidak tersisih dari perkembangan teknologi, tetap bisa berinteraksi,  namun juga tetap dalam pemantauan orang tua. 

Kuncinya adalah adanya aturan yang ditetapkan orang tua dan pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai. Jangan lupa, konsisten saat memberikan aturan pada anak. Tanpa adanya konsistensi, semuanya hanya akan menjadi ambyar. Sia-sia.

Mungkin sudah saatnya kita mengurangi kadar kekhawatiran, agar anak-anak bisa menikmati keseruan dunia virtual metaverse, tanpa menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan orang tua demi masa depannya. Sekali lagi, kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi, namun kita bisa beradaptasi dengan kehadiran metaverse. 

Selamat mendampingi buah hati kesayangan menikmati keseruan bermetaverse.

Sabtu, 09 Juli 2022

Disleksia Bukanlah Kekurangan, Melainkan Anugerah

 

Anak disleksia itu biasanya kreatif dan pantang menyerah (Foto Fixabay)

Setiap anak itu unik. Betapa saya sangat memahami kalimat ini. Menjadi ibu dari 7 orang anak,di mana, tak satu pun di antara mereka memiliki kesamaan, baik secara fisik, hobi maupun kebiasaan, mau tidak mau membuat saya terus belajar.

Mereka lahir dan tumbuh dengan keunikannya masing-masing. Membawa cerita yang tak sama, meski terlahir dari rahim yang sama. Meski darah yang mengaliri mereka berasal dari darah yang sama. Mereka betul-betul berbeda.

Salah satu yang paling unik di antaranya adalah Zidna.

Awal menyadari kehadirannya bersemayam dalam rahim saja sudah membuat saya terkejut setengah mati. Karena kakaknya, anak ke-5, baru berusia 10 bulan ketika itu, dan saya sama sekali belum menstruasi sejak melahirkannya.

Cacar di Trisemester Pertama

Belum lewat rasa kaget saya, pada trimester pertama kehamilan, wabah cacar menyerang anak-anak. Semua kena, termasuk saya, hanya suami yang tidak. Dokter menyarankan agar memperbanyak doa. Karena trisemester pertama kehamilan merupakan masa paling penting dalam pembentukan organ vital. Termasuk panca indera. Rasanya itulah pertama kali saya mengalami rasa sedih yang begitu dalam selama menjalani masa-masa kehamilan. Sedih membayangkan seperti apa anak yang akan lahir 8 bulan kemudian.

Maka begitu Zidna lahir dengan kondisi yang sehat sempurna dan cantik --matanya betul-betul indah, besar dan cemerlang-- saya banyak-banyak bersyukur. Begitu juga ketika saya cek fungsi pendengaran, Alhamdulillah, baik-baik saja. Syukur tak sudah-sudah.

Baby Zidna tumbuh sehat, meski pun sempat ada drama keracunan ASI pada bulan-bulan pertama kelahirannya. 

Keracunan ASI

Jadi ceritanya, saat itu tubuh baby Zidna menguning sekuning-kuningnya. Dari bola mata, lidah dan seluruh tubuhnya. Meski sering dijemur, dan diberi ASI. Dan berbeda dengan anak lainnya yang jumlah bilirubinnya tinggi, ia bayi yang aktif dan lincah. Karena bingung, saya berkonsultasi ke dokter langganan.

Dokter menyarankan untuk menghentikan pemberian ASI. Aneh kan? Saya terkejut, banget! Jika bagi bayi yang lain ASI menjadi sumber nutrisi terbaik, tapi bagi baby Zidna, ASI bisa membunuhnya.  

Kami tentu saja tak menerima begitu saja saran dokter. Dengan menggunakan internet, kami akhirnya menemukan informasi yang mendukung saran dokter. Rasanya ingin tak percaya, tapi kok nyata?

Selesai drama ASI, Zidna tumbuh lincah dan pemberani. Meski baru bisa berjalan, ia sudah bisa naik tangga sendiri. Menghampiri ibunya yang tengah asyik menjemur baju. Mules rasanya setiap kali membayangkan kejadian itu. Sampai-sampai saya tidak berani meninggalkan Zidna sendiri di bawah jika saya sedang di lantai atas.Nekat anaknya, padahal belum genap 2 tahun usianya.

Rasa ingin tahunya pun besar. Itu mungkin yang membuatnya suka membongkar mainan kakaknya dan menimbulkan keributan. Bayangkan kehebohan yang ditimbulkan para balita itu. Siapa yang suka jika mobil-mobilan kesayangan dibongkar? Sedangkan yang membongkar sama-sekali tak merasa bersalah. (Emaknya tarik napas panjang sekali 😅)

Anehnya Zidna tidak pernah mau diajari bicara. Setiap kali menginginkan sesuatu, ia hanya menunjuk ke arah benda yang dimaksud. Atau menarik tangan ibunya agar bergerak ke arah yang diinginkan. Jika ibu dan kakaknya mengajarinya mengucapkan suatu kata, ia marah dan tak suka.

Harusnya sebagai seorang ibu yang baik, saya merasa cemas dan bergegas ke klinik tumbuh kembang. Sayangnya saya bukan ibu yang baik. Hiks. Saya merasa cukup tenang saat ia bisa mengucapkan kata : "Bapak" dan "Ibu" dengan baik. Selama bisa mengucapkan huruf konsonan, maka ia tidak bermasalah. Begitu anggapan saya.

Zidna kecil, lucu dan menggemaskan (Koleksi Pribadi)

Sudahlah Delay Speech, Disleksia Pula

Bukan tanpa alasan sih, karena salah satu kakak Zidna juga delay speech, baru bisa bicara lancar (hingga akhirnya cerewet) ketika naik kelas 2 SD, dan pernah mengikuti terapi wicara. Saya cukup pede dengan pengalaman kakaknya itu, bahwa Zidna kelak akan bisa bicara lancar seperti saudara-saudaranya.

Dan itu benar, menjelang masuk SD Zidna sudah secerewet  kakak-kakaknya. Hanya bedanya, ia tidak mau belajar membaca. Jangankan membaca, menyanyikan lagu ABC (sambil melihat huruf-huruf) saja, dia menolak. Apa pun akan dilakukannya dengan senang hati, kecuali belajar membaca.

Semula saya pikir, mengajari anak perempuan membaca tidak lebih sulit dari mengajari kakaknya yang juga delay speech, ternyata saya salah. Bergonta-ganti guru les baca tak membuat Zidna bisa dan mau belajar membaca. Berbagai iming-iming hadiah dan ancaman juga tak membuatnya tergerak untuk belajar membaca.

Hingga akhirnya kami menyadari Zidna ternyata disleksia. Ia mengeluh pusing dan bingung setiap kali melihat huruf-huruf. Ia memang sangat kreatif, tekun, rapi dan menyukai motif-motif rumit di buku mewarnai, namun ia membenci huruf-huruf dan angka-angka.

Hasil mewarnai Zidna, ia suka pola yang rumit (Foto : Pribadi)

Saya dan suami kemudian sibuk mencari informasi tentang disleksia. Mengakses banyak video tentang disleksia di Youtube. Ini tidak terlalu sulit jika menggunakan Internetnya Indonesia, IndiHome, yang selalu meningkatkan kualitas layanannya. Sebagai produk dari Telkom Indonesia, yang terus melakukan perbaikan rasio yang meningkatkan kecepatan proses transfer data serta menurunkan rasio hambatan data yang diterima, sehingga memudahkan kami mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dengan cepat, karena jaringan internet yang stabil dan lancar. 

Manfaat internet yang  juga terasa sangat membantu, saat mencari metoda belajar yang cocok untuk anak disleksia. Dengan kemudahan berinternet, kami bisa mencari video-video pembelajaran mudah dan tepat. Salah satu metoda yang sering kami gunakan adalah dengan membuat kartu-kartu bergambar. Untuk membantu melekatkan huruf-huruf dalam ingatan Zidna. 

Kartu-kartu bergambar buatan bapaknya Zidna (Koleksi Pribadi)

Metoda belajar memadukan gambar dan suku kata (Foto : Nurhayati Pujiastuti)

Selain itu, saya juga banyak berkonsultasi dengan teman-teman yang berprofesi sebagai psikolog dan pemerhati pendidikan juga penulis yang terlibat langsung dengan pendidikan anak usia dini, Bunda Nurhayati Pujiastuti.Tak terbayangkan jika saat ini tak ada jaringan internet yang membantu kami untuk lebih memahami kondisi Zidna.

Banyak tips dan materi yang saya peroleh dari beliau bagaimana cara mengajari anak disleksia. Salah satu quote yang paling menarik adalah, “Jangan hanya mengajari anak agar bisa membaca, namun ajari anak agar cinta membaca.”

Mengajari Zidna membaca masih menjadi PR bagi kami. Namun, saya optimis, Zidna pasti bisa membaca. Hanya harus memperpanjang sabar, dan terus pantang menyerah mengulang-ulang memasukkan huruf demi huruf ke dalam bilik kelabu otaknya. Saya yakin Zidna tidak bodoh. Ia hanya perlu dibantu agar tak tersesat di belantara huruf-huruf yang membingungkan dan mengintimidasi.

Seperti ujar seorang teman penulis, yang pernah mengalami disleksia dan menjadi sarjana hukum dari universitas ternama, disleksia itu bukan kekurangan, melainkan suatu anugerah. 

Sungguh, ini PR yang luar biasa bagi kami. Semoga Allah memampukan kami mendidik dan mengantarkan Zidna menjadi anugerah bagi orang-orang di sekelilingnya, juga bagi kehidupan yang lebih luas. Aamiin....

Referensi :https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220420142028-37-333214/cek-deh-ini-sederet-inovasi-indihome-demi-internet-ngebut

TMII, Wisata Edukasi Untuk Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air

TMII, wisata edukasi untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air (dok.pri)  Siapa yang tak mengenal TMII? Taman Mini Indonesia Indah. Sebuah tama...