Rabu, 06 November 2024

Vania Febriyantie, Ubah Lahan Tidur Jadi Lahan Subur Dengan Seni Tani

 

Vania Febriyantie, Ubah Lahan Tidur jadi Lahan Subur dengan Seni Tani (Foto : dok. Vania)  

 

Banyaknya lahan tidur di beberapa titik daerah perkotaan menimbulkan rasa gelisah di hati Vania Febriantie. Vania akrab dengan dunia pertanian sejak duduk di bangku kuliah jurusan Biologi ini memiliki  kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya. Ia  merasa ‘sayang’ jika lahan subur itu menganggur begitu saja, sementara begitu banyak yang bisa dilakukan dengan tanah tersebut.

Bersama rekan-rekan yang memiliki minat yang sama dalam pertanian di Komunitas Seribu Kebun, dan seringnya diskusi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman tentang bercocok tanam, Vania kemudian mencetuskan ide Seni Tani. Sebuah gagasan untuk mengubah lahan tidur menjadi lahan subur dan produktif.

Seni Tani, Ubah lahan Tidur Menjadi Lahan Subur nan Produktif

Ia memahami beberapa masalah yang menjadi momok dalam dunia pertanian. Seperti harga yang tidak adil, regenerasi petani yang susah, sistem pertanian yang merusak lingkungan, serta sulitnya mengakses pangan lokal yang sehat dan berkelanjutan.

Untuk itu Vania menggagas misi Seni Tani dengan poin-poin untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, yaitu untuk meregenerasi para petani dan memanfaatkan lahan tidur yang menganggur di perkotaan agar bisa menyediakan sumber pangan yang sehat dan dekat secara berkesimambungan.

Untuk mewujudkan misinya, Vania melakukan pendekatan pertanian yang ramah lingkungan,  alami (dengan menghindari bahan-bahan kimia yang berpotensi merusak dan mencemari lingkungan), serta melibatkan tenaga-tenaga muda potensial yang ada di perkotaan.

Kegiatan Seni Tani dan hasil tani lahan (Foto : dok. Vania)

Dikutip dari laman Green Network, Seni Tani berkomitmen untuk memperjuangkan tiga bidang utama : Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi. Dalam konteks lingkungan, Seni Tani mengubah lahan yang terbengkalai di sepanjang Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di wilayah Arcamanik, Bandung.

Di area ini, Vania melalui Seni Tani mempraktikkan urban farming dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar, dengan metode pertanian organik yang berkelanjutan. Salah satunya dengan membuat kompos yang berasal dari sampah-sampah hijau dan coklat yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan kebun organik.

Untuk menghasilkan kompos, selain berasal dari sampah hijau dan coklat, Vania juga menjalin kerja sama dengan kedai-kedai kopi di sekitarnya untuk memanfaatkan ampas kopi yang biasanya terbuang menjadi bahan kompos. Dari bahan-bahan sampah yang menjadi kompos, tanaman yang dikelola petani-petani muda binaan Seni Tani berhasil memanen sayuran hijau organik.

Aspek sosial Seni Tani, terwujud dalam bentuk regenerasi petani dengan memberikan pelatihan para pemuda dengan konsep urban farming kepada pemuda yang berada di usia produktif, namun sulit mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya lapangan kerja, selain itu juga dengan menyediakan akses kepada pangan lokal yang berkualitas.

Sistem CSA Menjembatani Antara Produsen dan Konsumen

Sistem CSA menjembatani produsen dan konsumen agar sama-sama saling menguntungkan. (Dok.Vania) 

Untuk menjaga semangat para petani muda yang tergabung dalam Seni Tani, Vania mengenalkan sistem CSA (Community Supported Agriculture). Secara sederhana, CSA itu merupakan sistem yang menghubungkan petani kota (produsen) dengan konsumen secara transparan dan saling mendukung.

Dengan sistem pembayaran dimuka (advance payment), tentu memberikan jaminan pendapatan kepada petani muda untuk mengurangi risiko kerugian di tengah ketidakpastian ekonomi, sementara itu pihak konsumen mendapatkan kepastian ketersediaan produk tani berupa sayur segar organik secara berkelanjutan.

Lahan yang dikelola Seni Tani dibagi menjadi dua bagian. Yang masing-masing dikelola sesuai dengan fungsi dan tujuan yang berbeda. Setengah bagian digunakan untuk kebun komunal yang dikelola oleh 97 anggota komunitas yang aktif berkebun.

Setengah bagian lainnya dikelola petani muda setempat  yang memperoleh pendapatan tetap dari hasil berkebun. Dengan sistem ini, Seni Tani dapat mengoptimalkan lahan kota dan membuat penghasilan petani menjadi stabil.

Sayuran organik yang terawat  dan terjamin kualitasnya ini sudah memiliki saluran menuju konsumen melalui beberapa mitra Seni Tani dengan sistem CSA. Jadi tidak ada kekhawatiran bahwa hasil panen tidak laku dijual. Gerakan ini membantu masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sayur hijau yang sehat di rumah masing-masing.

Bayangkan saja, hingga tahun 2023 dari  913 meter persegi lahan tidur dan terabaikan, para petani muda binaan Seni Tani mampu menghasilkan 921,75 kilogram sayuran hijau! Serta berhasil mengelola sampah organik sebanyak 9.716 kilogram menjadi 4.585 kilogram kompos.

Lahan yang semula hanya berupa lapangan rumput liar yang tak menghasilkan, disulap menjadi kebun komunal yang menyegarkan mata dan menyejukkan hati (karena menghasilkan pundi-pundi rupiah).

Meraih Penghargaan SATU Indonesia Awards 2021

 

Raih penghargaan SATU Indonesia Awards  Tahun 2021

Meski pernah dipandang sebelah mata, namun ketika terjadi pandemi tahun 2020, banyak pemuda yang tertarik untuk bergabung dengan Seni Tani dan bergerak mengelola  dan menyulap lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif.

Gerakan ini tentunya membawa pengaruh positif bagi lingkungan di sekitarnya. Tidak saja berhasil mengubah aspek lingkungan, namun juga berdampak pada sosial dengan mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan ekonomi di sekitarnya, terutama di masa pandemi Covid-19.

Maka tidak mengherankan apabila PT Astra International,Tbk. yang selalu memberikan apresiasi terhadap pemuda yang gigih memperjuangkan lingkungan di sekitarnya menuju arah yang lebih baik, memberikan penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 kepada Vania Febriyantie sebagai pejuang tanpa pamrih.

Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk validasi atas semua kegiatan positif yang dilakukan Vania dan Seni Tani untuk masyarakatnya.

 

Sumber :

Instagram Vania Febriyanti : @vaniavanya 

VIVA.co.id

2 komentar:

  1. Selamat kepada Vania , anak muda kreatif & inovatif , anak muda hebat , tatkala anak2 muda seusianya masih rebahan & tiktokan , Vania menggebrak ,bergerak , menyingsingkan lengan , berlelah lelah , berpeluh bertengkar dengan panasnya matahari. Menghasilkan apa yang diinginkan bahkan lebih , bermanfaat untuk masyarakat sekitar,serta membantu udara tambah segar . Semoga makin maju Vania dan kawan kawa nya , terus berkembang menjadi besar. Terimakasih bu Liza atas infonya. Semangat menulis lagi.

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)

Museum Geologi Bandung, Wisata Edukasi Murah Meriah

Museum Geologi Bandung, wisata edukasi murah meriah (dok.pri) Liburan  paling asyik jika diisi dengan acara jalan-jalan bareng keluarga. Ngg...