Senin, 30 Juni 2025

Pasar Malam, Hiburan Rakyat Masihkah Di Hati?


Pasar Malam, hiburan rakyat yang kian sepi (koleksi pribadi) 


Pasar Malam, hiburan rakyat yang murah meriah biasanya selalu berhasil membangkitkan kenangan masa kanak-kanak. Kehadirannya menjanjikan kegembiraan. 

Suara musik dan pesta warna yang digelar menarik perhatian siapa saja yang melihat. Ramai pedagang kaki lima juga menambah riuhnya suasana. 

Belum lagi jika melihat berbagai wahana permainan yang tampak kokoh dan penuh warna. Tampak amat menggoda. 

Keseruan dan keragaman permainan, menjadi poin plus pasar malam. Memungkinkan pengunjung dari berbagai usia mendapatkan tempat bermain yang pas dan cocok. 

Dari permainan khusus anak-anak semacam komidi putar, helikopter, melukis, mobil remot, hingga permainan yang memacu adrenalin. Seperti kora-kora, bianglala, perahu, dll. 

Pasar Malam Mengisi Hari Libur


 
Pasar malam, hiburan rakyat yang tak kalah gemerlap (koleksi pribadi) 



Seperti tahun lalu, liburan sekolah tahun ini perumahan kami kembali dikunjungi rombongan Pasar Malam. Anak-anak antusias pastinya melihat keberadaan pasar malam di dekat rumah. 

Tak perlu jauh-jauh mencari wahana rekreasi. Cukup jalan santai, tak lama sampai. 

Jika melihat 10 tahun kebelakang, pasar malam tak pernah sepi pengunjung. Apalagi di momen liburan sekolah. 

Adalah hal biasa melihat anak-anak berlarian, berebut dan antri menaiki wahana permainan yang mereka inginkan. 

Sekarang, meskipun kondisi permainan hampir di seluruh wahana mengalami perbaikan secara kualitas dan tampak menarik, namun pengunjung tak sampai antri. 

Padahal harga tiket setiap wahana permainan tidak terlalu mahal. Masih sangat terjangkau. Dikisaran Rp 10.000,- per permainan. 

Entah karena liburan sekolah yang lumayan panjang, membuat sebagian warga perumahan memilih pulang kampung. 

Bisa juga karena cuaca yang agak basah. Fenomena ini disebut kemarau basah. Bulan Juni yang biasanya kering, dimana hujan jarang mampir, sekarang justru membasah. 

Atau, bisa jadi karena pengaruh kondisi ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja. Bagi kalangan mendang-mending, daripada rekreasi, mending beli sembako. Ya kan? 

Pengunjung anak selalu menjadi primadona

Salah satu lapak yang lumayan rame di pasar malam (koleksi pribadi) 

Pengunjung anak selalu menjadi primadona di pasar malam. Lapak permainan yang berhasil menarik minat anak tak pernah kosong. Selalu ada yang bermain, meskipun tak sampai antri. 

Sementara lapak lukis, komisi putar dan aneka permainan anak lainnya, tampak tak begitu ramai. 

Lapak melukis dan pengunjungnya (koleksi pribadi) 


Bianglala, Sang Ikon Pasar Malam

Gemerlap lampu yang menyembunyikan sepi (koleksi pribadi) 


Bianglala, ikon pasar malam yang tampak megah dengan lampu berwarna serta besi-besi penyangga yang kokoh, justru sepi peminat. Padahal wahana ini diperuntukkan untuk semua usia. 

"Karena manual kok rasanya nggak aman ya naik bianglala." Ungkap salah seorang pengunjung yang pernah menaiki wahana tersebut. 

Sementara pengunjung remaja lainnya mengungkapkan rasa pusing setelah naik bianglala. 

Yup, sangat disayangkan memang. Wahana-wahana menarik justru sepi peminat. Tidak hanya bianglala, wahana lainnya pun, seperti perahu dan kora-kora tak mampu menjaring pengunjung remaja dan dewasa muda. 


Wahana Keterampilan Yang Menggoda

Wahana keterampilan dengan aneka hadiah hiburan (koleksi pribadi) 


Jika ada yang dicari anak-anak di pasar malam, salah satunya pastinya wahana keterampilan. 

Ya, arena melempar kaleng pakai bola kasti, memecahkan balon dengan panah mini, atau pun melempar gelang, dll, selalu menarik. 

Tidak saja bagi anak-anak, bahkan pengunjung remaja dan dewasa pun bersenang-senang di wahana ini. Entah karena aneka hadiah hiburan yang menggoda. 

Atau,  boleh jadi karena dukungan dari orang tersayang yang turut menyemangati. 
Terutama bagi pengunjung yang membawa pasangan ke pasar malam. 

Lapak Makanan Yang Tak Pernah Sepi, harusnya... 

Lapak penjual makanan tak semeriah tahun lalu (koleksi pribadi) 


Biasanya, lapak makanan menjadi salah satu daya tarik pasar malam. Berbagai jajanan yang ditawarkan. Dari aneka makanan ringan, bakso, gorengan, hingga jajanan ala Korea ditawarkan dengan harga terjangkau. 

Banyaknya pilihan yang memanjakan lidah membuat anak-anak muda, terutama yang membawa pasangan, memilih untuk jajan ketimbang main di wahana permainan. 

Begitu juga dengan sebagian emak-emak yang mendampingi anaknya bermain. Jajan menjadi pilihan paling bijaksana, sebelum menghadapi rengekan anak-anak. 

Namun anehnya, kini lapak makanan pun tampak sepi.  Kios-kios yang tahun lalu banyak jumlahnya dan menawarkan berbagai jajanan, tahun ini hanya tampak beberapa. 

Mungkin karena jumlah pengunjung yang tak sesuai ekspektasi, membuat penjual makanan enggan membuka lapak. 

Semoga saja sepinya pengunjung hanya karena faktor cuaca yang kurang mendukung sehari dua hari ini. Bukan karena anak-anak yang kian malas bergerak dan terjebak di layar gawai. 

Semoga sebelum liburan sekolah usai, pasar malam sebagai salah satu sarana rekreasi rakyat yang terjangkau, kembali ramai. Dan menciptakan senyum di wajah para pejuang nafkah. 





Jumat, 20 Juni 2025

Kebun Binatang Ragunan, Wisata Edukasi Keluarga Murah Meriah di Ibukota


Orangutan, salah satu koleksi hewan langka di Kebun Binatang Ragunan (koleksi pribadi) 



Libur sekolah sudah di depan mata. Sudah punya rencana liburan kemana? Sudah pernah berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan? Jika sudah pernah, ke sana lagi yuuk... 

Kenapa sih harus ke Kebun Binatang Ragunan? 

Ini beberapa alasan yang layak kamu tahu jika ingin berkunjung ke wisata edukasi yang cocok untuk keluarga, yang berada di wilayah ibukota. 

1. Ruang Terbuka Yang Hijau 


Kebun Binatang Ragunan atau disebut juga Taman Margasatwa Ragunan yang berlokasi di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini memiliki luas 140 hektar. 

Dengan lahan yang begitu luas, berbagai koleksi dan spesimen mendapatkan tempat tinggal yang 'lumayan' baik. Terbatas tentunya, tetapi cukup layak. 
Please, jangan bandingkan dengan kondisi hewan di alam aslinya ya, Gaes. 

Selain mengenal berbagai fauna, di Kebun Binatang Ragunan ini kita juga bisa mengenalkan berbagai flora kepada anak-anak. Cocok untuk menjadi pilihan wisata edukasi keluarga. 

Sebanyak kurang lebih 20.000 pohon yang ada di lokasi menciptakan suasana asri nan segar. Seolah-olah membawa kita ke ruang terpisah, yang jauh dari hinggar-binggar ibukota. 

Pohon-pohon tinggi menjulang  menaungi berbagai tempat duduk yang disediakan. Atau pohon yang berderet memagari jalan, amat memanjakan mata. Semua itu dilengkapi papan-panan nama spesies yang membuat kita mengenal jenis pohon yang kita lewati. 

Berjalan santai di sepanjang trotoar yang luas, bersih dan nyaman, akan menumbuhkan rasa bahagia. 
Jika lelah, berhentilah sejenak. Melihat berbagai koleksi hewan yang menarik. 

Ruang hijau yang asri di Kebun Binatang Ragunan (koleksi pribadi) 



Atau menepi ke arah taman hijau yang banyak tersebar di Kebun Binatang Ragunan. Dengan menggelar tikar, kita bisa beristirahat. Menghirup kesegaran udara sambil menikmati bekal yang kita bawa atau beli di tempat. 

FYI, harga makanan yang dijajakan di lokasi masih sangat terjangkau. 

2. Koleksi Yang Banyak dan Menarik


Koleksi hewan yang lengkap dan menarik di Kebun Binatang Ragunan (koleksi pribadi) 



Kebun Binatang Ragunan yang didirikan sejak tahun 1864 ini memiliki koleksi sebanyak 295 spesies dan 4040 resimen.  Dengan kekayaan hayati sebanyak ini, tak heran jika bonbin Ragunan ini menjadi destinasi wisata edukasi yang paling digemari. 

Dari jenjang sekolah Taman Kanak-kanak, hingga perguruan tinggi, bisa memanfaatkan keberadaan fasilitas sosial DKI ini untuk menambah pengetahuan. 

Beberapa spesies hewan langka juga dapat kita temukan di sini. Seperti orangutan, gorila, gajah, anoa, dll. 

3. Bersih 


Ya. Salah satu poin plus Kebun Binatang Ragunan ini adalah kebersihan yang terjaga. Baik di sepanjang jalan, lokasi-lokasi kandang ataupun berbagai fasilitas umum yang disediakan, semua bebas dari sampah. 

Kita bisa duduk-duduk santai di taman-taman hijau atau berjalan kaki di sepanjang jalan tanpa terganggu dengan pemandangan yang tak mengenakkan. 

Kondisi ini tak lepas dari kesigapan petugas di lapangan, banyaknya ketersediaan tempat sampah, juga himbauan yang mengedukasi pengunjung untuk menjaga kebersihan, ketertiban dan kenyamanan di lokasi. 

4. Fasilitas Umum Lengkap


Untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung, Kebun Binatang Ragunan juga memfasilitasi pengunjung dengan berbagai fasilitas umum, baik yang berbayar maupun gratisan. 

Seperti : 

  • Spot cantik untuk duduk dan berfoto. 
  • Toilet di beberapa titik lokasi. 
  • Mushola yang cukup luas. 
  • Penyewaan sepeda listrik. 
  • Penyewaan otoped. 
  • Kereta wisata untuk berkeliling tanpa lelah. 
  • Spot-spot penjual makanan-minuman dengan harga terjangkau dan masuk akal. 

5. Taman Rekreasi Anak


Taman Rekreasi Anak, wisata edukasi murah meriah di Ragunan. 



Salah satu spot yang sangat menarik adalah taman rekreasi anak yang terdapat di salah satu lokasi di Kebun Binatang Ragunan ini. 

Bahkan jika anak-anak enggan berkeliling, bermain di taman ini pun akan sangat menyenangkan. 

Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, dijamin anak-anak akan merasa puas bermain di sini. 

Setiap wahana hanya memerlukan 1 koin. Koin ditukar ditempat penukaran. Harga per koin pun sangat murah. Hanya dengan Rp 5.000,- anak-anak akan menikmati wahana yang mereka sukai.

Ada bombom car, kereta kuda, kereta api mini, sepeda gantung, dll. 

6. Murah, tapi Mewah. 


Tidak berlebihan jika keberadaan Kebun Binatang Ragunan ini dianggap sebagai salah satu bentuk 'kasih sayang' pemerintah kepada rakyatnya. 

Bayangkan  harga tiket hanya  4 ribu rupiah untuk pengunjung dewasa, dan 3 ribu rupiah untuk anak-anak. 

Harga tiket ini sangat terjangkau bagi masyarakat luas untuk berkunjung. Menikmati wisata edukasi yang mewah dengan harga murah dan cocok berbagai usia. 

Tak perlu jauh-jauh ke Puncak untuk mengenalkan berbagai hewan kepada anak-anak. Dari koleksi hewan kesukaan anak-anak, hingga hewan buas dan langka semua ada. 

Cukup ke Kebun Binatang Ragunan saja. 
Mudah dijangkau dengan berbagai sarana transportasi, baik umum maupun pribadi. 

Oya, jika ingin berkunjung pastikan untuk membeli tiket online untuk menghindari antrian yang melelahkan. 
Kunjungi : Info tiket online

Wisata edukasi yang murah meriah di Kebun Binatang Ragunan (koleksi pribadi) 


6. Wahana Eksklusif 


Untuk kepentingan riset dan pengetahuan mendalam tentang spesies-spesies tertentu, seperti primata, dan lainnya, Kebun Binatang Ragunan juga menyediakan wahana eksklusif dengan  harga tiket yang spesial. 

  • Pusat Primata Schmutzer
  • Perahu Angsa
  • Taman Refleksi
  • Pentas Satwa
  • Taman Satwa Anak

7. Waktu Buka Yang Panjang


Jam buka yang panjang, dari pukul 07.00-16.00 menjadi daya tarik tersendiri. 
Kita tak perlu terburu-buru untuk datang dan ataupun pulang. 

Untuk memaksimalkan waktu kunjungan, kita bisa menyusun agenda sesuai dengan keinginan. Contohnya, menyusun list hewan apa saja yang ingin dilihat, wahana apa saja yang ingin dikunjungi. 

Meskipun tidak bisa menikmati seluruh fasilitas yang disediakan Kebun Binatang Ragunan, namun kita merasa puas. 

Jadi, wisata edukasi tuh nggak perlu mahal. Datang saja ke Kebun Binatang Ragunan Jakarta, dijamin kantong aman. 

Kamis, 14 November 2024

Museum Geologi Bandung, Wisata Edukasi Murah Meriah







Museum Geologi Bandung, wisata edukasi murah meriah (dok.pri)

Liburan  paling asyik jika diisi dengan acara jalan-jalan bareng keluarga. Nggak mesti ke tempat-tempat mahal lho. Jika sedang berada di Bandung, coba deh kunjungi tempat wisata edukasi yang bisa membuat anak-anak melek informasi dan budaya.

Salah satunya dengan wisata edukasi murah meriah, seperti Musium Geologi Bandung. Berlokasi di pusat Kota Bandung, tepatnya di Badan Geologi Kementerian  Energi dan Sumber Daya Mineral, di Jl.Diponegoro No. 57. Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Gedung Museum Geologi Bandung ini dibangun pada tahun 1928 dan diresmikan dengan nama Geologische Museum pada 16 Mei 1929, bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik yang ke IV.

Pembangunan dikerjakan selama 11 bulan dengan 300 orang pekerja dan diperkirakan menghabiskan dana sebesar 400.000 Gulden. Museum Geologi dibangun dengan arsitektur bergaya Art Deco  rancangan arsitek Belanda Ir. H. Menalda van Schouwenburg. 

Maka jangan heran bila bangunan Museum Geologi Bandung tampak kokoh, sekaligus artistik. Oya, sebelum dibuka dibuka untuk umum, tahun 2020, museum ini mengalami renovasi. Hingga kini kita bisa menikmati wisata edukasi yang menarik. 

Dari halaman depan, pengunjung sudah  dimanjakan dengan halaman hijau yang luas serta bangku-bangku antik yang diletakkan  di teras menempel  pada dinding depan museum. Pengunjung yang lelah pun bisa duduk-duduk dulu di sini sambil foto-foto cantik.

Fosil Gajah Purba yang  Menakjubkan

Wow... Fosil gajah purba (dok.pri) 


Kejutan pertama yang menyapa pengunjung berupa penampakan fosil gajah purba raksasa yang diletakkan persis di depan pintu utama gedung museum, dan hampir memakan sepertiga bagian ruangan dengan tinggi WOW, terutama untuk anak-anak usia sekolah.

Museum Geologi dibangun dengan dua lantai yang masing-masing memiliki keistimewaan dengan  menyuguhkan berbagai keajaiban geologi, perkembangan budaya serta kekayaan alam yang menakjubkan. 

Yuk, kita lihat apa saja yang ada di tiap lantai Museum Geologi Bandung

Aktivitas geologi berupa relief di Museum Geologi (dok.pri)

Lantai 1 Museum Geologi Bandung

Setelah disambut fosil gajah raksasa, pengunjung akan digiring memasuki ruangan demi ruangan yang ada di lantai 1. Dengan arus yang diatur, pengunjung tidak akan memadat hanya di satu titik ruangan. Oya, lantai 1 di Museum Geologi ini terdiri dari tiga bagian  ruang utama.

Tiga Ruang Utama di Lantai 1 Museum Geologi Bandung

1. Ruang Orientasi  
Di ruangan ini pengunjung dapat melihat peta geografi Indonesia secara lengkap, berupa relief yang menayangkan aktifitas geologi dalam bentuk animasi. 

2. Ruang Sayap Barat
Di bagian ini, pengunjung khususnya anak-anak, akan disuguhi tontonan hologram yang menayangkan informasi tentang terbentuknya bumi. Juga beberapa bilik yang menyajikan kondisi geologi  pulau-pulau besar di Indonesia, serta aktifitas gunung berapi.

Fosil-fosil hewan purba (dok.pri) 


3. Ruang Sayap Timur 

Nah, di bagian ini pengunjung akan dapatkan informasi tentang perkembangan makhluk hidup dari masa primitif  hingga modern yang ditampilkan dalam bentuk relief, fosil, maupun diorama. Di ruangan ini terdapat fosil-fosil hewan purba raksasa  serta artefak budaya. Sssst, ada fosil seperti dinosaurus juga lho. Saking panjangnya jadi susah difoto.

Artefak perkembangan budaya (dok.pri) 

Lantai 2 Museum Geologi Bandung

Seperti halnya di lantai 1, di lantai 2 secara umum, ruangan dibagi menjadi 3 bilik utama. Setiap bilik menampilkan keunikan tersendiri. Ada maket pertambangan emas terbesar  di Indonesia, yaitu di Pegunungan Tengah Papua. 

Kristal-kristal menakjubkan (dok.pri) 



Ada bilik khusus yang menampilkan berbagai batuan dan kristal yang indah. Serta berbagai mineral dan hasil tambang yang ada di Indonesia.

Ada diorama tentang bencana alam, aktivitas gunung berapi, berbagai peristiwa letusan gunung berapi. Dan, ada juga semacam wahana kecil untuk merasakan kondisi bila terjadi gempa. 

Berbagai batuan dan kristal di Museum Geologi Bandung (dok.pri) 

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Museum Geologi Bandung

Jika ingin berkunjung dengan santai, kita bisa memilih untuk menghindari hari libur loh. Karena Museum Geologi Bandung buka setiap hari : Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Ahad. Jangan lupa untuk memperhatikan jam bukanya. Yaitu :
Pukul 10.00 - 13.00

Harga tiketnya pun murah sekali. Bayangkan saja, untuk wisata edukasi yang memanjakan mata dan padat informasi, pengunjung hanya dikenakan tiket dengan harga :
Pelajar Rp. 2 000,- 
Umum Rp. 3000,-
Wisatawan asing Rp. 10.000,-

Meskipun secara umum museum ini terhitung kecil, namun museum ini sangat memanjakan pengunjung. Pengaturan ruang dan arus pengujung yang tertib meminimalisir ketidaknyamanan pengunjung saat tengah padat. 

Dan fakta lainnya, museum ini sangat kaya dengan benda-benda koleksi unik, menakjubkan, baik berupa batuan alam, kristal, maupun fosil-fosil hewan purba yang langka. Serta  penyampaian ilmu pengetahuan yang kreatif, dan inovatif. 

Btw, setelah keluar dari musium, pengunjung bisa istirahat sejenak di halaman yang nyaman dengan bangku-bangku dari batuan dan dipayungi pohon rindang.

Di lokasi ini juga kita bisa membeli jajanan yang banyak dijajakan pedagang kakilima yag berderet-deret di luar pagar museum.  Kabar baik lainnya, harga jajanannya nggak bikin kantong jebol, alias murah-murah.

Gimana? Tertarik untuk mengunjungi wisata edukasi murah meriah? 
Ke Museum Geologi Bandung ajaaa.... 


Tiket masuknya murah, tapi tidak murahan (dok.pri) 





Jumat, 08 November 2024

Sri Chandra Nurlaili, Bangkitkan Asa Dhuafa dengan Sedekah Seribu Sehari

 

Sri Chandra Nurlaili, Bangkitkan Asa Dhuafa dengan Sedekah Seribu Sehari (Foto : IG Sri Chandra


Sri Chandra Nurlaili, perempuan asal Sumatera Barat yang akrab dengan panggilan Ummi Iis bukanlah sosok kaya raya yang bergelimang harta. Namun sosok ibu rumah tangga sederhana yang memiliki kekayaan hati yang luar biasa. Sehingga mampu menampung anak-anak terlantar dan memperlakukan mereka layaknya anaknya sendiri.

Sikap peduli terhadap dhuafa ini lahir dari pengalaman pahit di masa silam. Terlahir sebagai anak bungsu dari 6 bersaudara, dengan jalan hidup yang tak mudah, membuat hatinya mudah tersentuh dengan kebaikan yang diterimanya.

Terutama saat ia harus menemani kakaknya yang terkena kanker payudara untuk menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Achmad Mochtar  (RSAM) Bukittinggi, yang berjarak 75 km dari kediamannya di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Jarak tempuh yang jauh serta proses pengobatan yang lama, membuat Ummi Iis dan kakaknya terpaksa menginap di emperan rumah sakit, atau di mushola-mushola. Tak ada sanak saudara yang dekat, uangpun terbatas. Pada saat itulah, Ummi Iis kerap merasa terharu setiap mendapat pertolongan dari orang-orang yang tak dikenalnya.

Hatinya tersentuh dengan kebaikan-kebaikan yang tak berharap balasan dari orang-orang yang merasa kasihan melihat perjuangan Ummi Iis bersama kakaknya untuk melawan kanker payudara. Ya, seperti kakaknya, Ummi Iis pun tengah merasakan sakitnya digerogoti kanker payudara, hanya saja ia memilih tidak berobat dengan jalur medis.

Perjuangan sang kakak akhirnya terhenti setelah menjalani kemoterapi selama setahun. Tapi bagi Ummi Iis, kepergian sang kakak setelah perjuangan panjang melawan kanker merupakan momentum untuk bergerak membantu masyarakat yang kurang beruntung.

Gerakan Sosial Sedekah Seribu Sehari 

Gerakan sosial Sedekah Seribu Sehari untuk dhuafa (Foto : Instagram Sri Chandra)

Pengalaman pahitnya menjadi energi yang membuatnya tergerak untuk menggagas sebuah gerakan sosial, yang bisa menyentuh berbagai kalangan untuk membantu mereka yang membutuhkan hanya dengan Sedekah Seribu Sehari (S3).

Ide sedekah seribu sehari lahir sejak September 2015 silam, tepat 3 bulan setelah kepulangan sang kakak. Pada saat yang sama ia pun bernazar hendak mewakafkan hidupnya untuk membantu sesama, khususnya kaum dhuafa  yang terkena kanker, jika Allah SWT berkenan menyembuhkan sakitnya.

Dengan kuasa Illahi, penyakit kankernya sembuh tanpa pengobatan medis.

Meski sulit dipercaya, namun beberapa hal dalam hidup ini  memang gak butuh logika kan ya? Terima saja hal itu sebagai keajaiban rezeki.  

Ummi Iis memenuhi nazarnya dengan aktif menggalang dana sosial. Menggerakkan berbagai lapisan masyarakat untuk sama-sama menolong sesama, meski hanya dengan bersedekah seribu rupiah!

Seribu rupiah yang terasa receh, menjadi kekuatan besar di tangan Ummi Iis dan rekan-rekannya. Dengan dana terkumpul ia membantu meringankan biaya pengobatan bagi pasien kanker, hingga mengirim pasien untuk berobat ke Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta.

Jika pasien kanker mendapatkan bantuan pengobatan dari BPJS Kesehatan, bantuan sedekah diberikan kepada keluarga pasien yang membutuhkan. Karena, seringkali keluarga yang mendampingi pasien tidak bisa mencari nafkah secara optimal, hingga keluarganya mengalami kesulitan yang lebih parah.

Awal mula gerakan ini dilakukan Ummi Iis dan tim relawan dengan mendatangi rumah tetangganya. Dari gerakan tersebut, terkumpullah sejumlah uang, dan berbagai kebutuhan pokok yang disalurkan kepada penerima setiap hari Jumat secara bergiliran.

Konsep menjemput sedekah dari tetangga ini membangun kepedulian antar warga. Masyarakat di sekitar tergerak untuk menolong saudara yang tengah mengalami kesulitan dengan bersedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Kemudian gerakan Sedekah Seribu Sehari ini mulai dikenalkan melalui media sosial untuk mendapatkan manfaat yang lebih luas. Sehingga akhirnya dana yang terkumpul tidak hanya diperuntukkan bagi pasien-pasien kanker dan orang-orang sakit saja, melainkan juga membantu janda-janda miskin, anak yatim dan para jompo.

Gerakan sosial yang menghimpun kepedulian masyarakat ini menarik perhatian Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Beliau memberikan penghargaan  Sri Chandra Nurlaili, atau Ummi Iis sebagai Perempuan Inspiratif di tahun 2018.

Meraih Penghargaan SATU Indonesia Awards 2018 dari PT Astra International, Tbk. 

S3 Menyantuni anak yatim dan dhuafa (Foto : Instagram Sri Chandra)

Konsistensi dan kegigihan Ummi Iis mempejuangkan nasib kaum dhuafa ini juga menimbulkan rasa kagum di hati rekannya semasa sekolah di SMK, Hijrah Adi  Sukrial. Menurut Hijrah,  Sri Chandra Nurlaili merupakan sosok perempuan tangguh yang pantang menyerah dan tidak pernah mengeluh.

Lalu Hijrah secara diam-diam mendaftarkan Ummi Iis untuk mengikuti progam seleksi yang diprakarsai oleh PT Astra International, Tbk. yaitu Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards.

Penghargaan yang setiap tahunnya diberikan oleh PT Astra  International ini, didedikasikan kepada insan-insan muda, yang secara nyata memberikan kontribusi terbaiknya bagi lingkungan di sekitar, baik dalam bidang kesehatan, lingkungan, maupun ekonomi.

Upaya Hijrah membuahkan hasil. Sri Chandra Nurlaili berhasil meraih Penghargaan SATU Indonesia Awards  2018, untuk kategori bidang kesehatan. Penghargaan ini memantik semangat Ummi Iis untuk terus berjuang untuk membantu meringankan beban sesamanya.

Penghargaan SIA ini juga membuat gerakan S3 menjadi kian populer dan mendapat perhatian banyak pihak. Sehingga memudahkan Ummi Iis mengumpulkan donasi dan menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan.

Bahkan ia pun pernah mendapat tawaran kerjasama untuk mendirikan rumah asuh dari sebuah yayasan. Yayasan berjanji untuk menyediakan tempat, menanggung biaya makan, biaya sekolah termasuk insentif untuk Ummi Iis. Sementara Ummi Iis berkewajiban  untuk mencari dan merawat anak-anak terlantar.  

Sayangnya kerjasama yang  terjalin selama 3 bulan itu mendadak terhenti. Tidak berkelanjutan karena pihak yayasan pergi tanpa kabar. Tinggallah Ummi Iis yang harus menghadapi dilema dengan 8 orang anak asuh yang memiliki masalah masing-masing.

Menyadari kondisi anak-anak asuhnya yang tidak beruntung, membuatnya Ummi Iis merasa tak tega. Ada anak yang mengalami keterlambatan belajar, anak yang memiliki orang tua ODGJ, bahkan ada yang mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Mengembalikan mereka kembali ke rumah orang tuanya, jelas bukan pilihan yang baik. Lalu ia memutuskan untuk membawa seluruh anak asuhnya ke kediamannya. Menjadikan rumah kediamannya menjadi rumah asuh.  Mendidik dan merawat mereka sebagaimana anak-anak kandungnya tanpa membeda-bedakan.

Dengan dukungan suami dan keluarga, meski pada mulanya mendapat cibiran dari tetangga, Ummi Iis yang profesi sehari-harinya sebagai praktisi pengobatan tradisional seperti bekam, batangai atau mandi uap ini tak pernah mundur. Ia percaya jalan rezeki akan selalu terbuka bagi dirinya dan anak-anak (anak kandung dan anak asuh).

Semangatnya yang tak pernah luntur untuk menyalurkan rezeki  dari orang-orang baik di sekitarnya berhasil menggugah kepedulian masyarakat. Dukungan terus mengalir untuk mereka yang membutuhkan bantuan.

Sedekah Seribu Sehari Membantu Korban Longsor dan Banjir Bandang

Bergerak membantu korban banjir bandang dan longsor (Foto : Instagram Sri Chandra)

 

Hingga kini gerakan Sedekah Seribu Sehari ini aktif memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Seperti ketika terjadi bencana longsor dan banjir bandang yang memutuskan jalur transportasi di kawasan Lembah Anai, antara Padang – Bukittinggi pada tanggal 11 Mei 2024 lalu.

Bencana ini menyebabkan wilayah di beberapa titik, seperti  Bukit Batabuah, Simpang Bukik, Sungai Pua Galuang, Lasi dan lainnya mengalami kesulitan  untuk mendapatkan makan, minum dan obat-obatan serta kebutuhan bayi.

Sri Chandra Nurlaili terus bergerak menghimpun kepedulian masyarakat, agar bisa membantu beban yang mendera sebagian mereka yang kurang beruntung. Kebaikan yang menularkan kebaikan hingga menggetarkan hati.

Barakallah Ummi Iis...

Percayalah, barangsiapa  menyayangi yang di bumi, maka yang di langit pun akan menyayanginya.

Sumber :

Instagram Sri Chandra Nurlaili

suarasumbar.id

Rabu, 06 November 2024

Vania Febriyantie, Ubah Lahan Tidur Jadi Lahan Subur Dengan Seni Tani

 

Vania Febriyantie, Ubah Lahan Tidur jadi Lahan Subur dengan Seni Tani (Foto : dok. Vania)  

 

Banyaknya lahan tidur di beberapa titik daerah perkotaan menimbulkan rasa gelisah di hati Vania Febriantie. Vania akrab dengan dunia pertanian sejak duduk di bangku kuliah jurusan Biologi ini memiliki  kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya. Ia  merasa ‘sayang’ jika lahan subur itu menganggur begitu saja, sementara begitu banyak yang bisa dilakukan dengan tanah tersebut.

Bersama rekan-rekan yang memiliki minat yang sama dalam pertanian di Komunitas Seribu Kebun, dan seringnya diskusi dan berbagi pengetahuan serta pengalaman tentang bercocok tanam, Vania kemudian mencetuskan ide Seni Tani. Sebuah gagasan untuk mengubah lahan tidur menjadi lahan subur dan produktif.

Seni Tani, Ubah lahan Tidur Menjadi Lahan Subur nan Produktif

Ia memahami beberapa masalah yang menjadi momok dalam dunia pertanian. Seperti harga yang tidak adil, regenerasi petani yang susah, sistem pertanian yang merusak lingkungan, serta sulitnya mengakses pangan lokal yang sehat dan berkelanjutan.

Untuk itu Vania menggagas misi Seni Tani dengan poin-poin untuk menjawab permasalahan di bidang pertanian, yaitu untuk meregenerasi para petani dan memanfaatkan lahan tidur yang menganggur di perkotaan agar bisa menyediakan sumber pangan yang sehat dan dekat secara berkesimambungan.

Untuk mewujudkan misinya, Vania melakukan pendekatan pertanian yang ramah lingkungan,  alami (dengan menghindari bahan-bahan kimia yang berpotensi merusak dan mencemari lingkungan), serta melibatkan tenaga-tenaga muda potensial yang ada di perkotaan.

Kegiatan Seni Tani dan hasil tani lahan (Foto : dok. Vania)

Dikutip dari laman Green Network, Seni Tani berkomitmen untuk memperjuangkan tiga bidang utama : Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi. Dalam konteks lingkungan, Seni Tani mengubah lahan yang terbengkalai di sepanjang Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di wilayah Arcamanik, Bandung.

Di area ini, Vania melalui Seni Tani mempraktikkan urban farming dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar, dengan metode pertanian organik yang berkelanjutan. Salah satunya dengan membuat kompos yang berasal dari sampah-sampah hijau dan coklat yang ada di sekitar untuk memenuhi kebutuhan kebun organik.

Untuk menghasilkan kompos, selain berasal dari sampah hijau dan coklat, Vania juga menjalin kerja sama dengan kedai-kedai kopi di sekitarnya untuk memanfaatkan ampas kopi yang biasanya terbuang menjadi bahan kompos. Dari bahan-bahan sampah yang menjadi kompos, tanaman yang dikelola petani-petani muda binaan Seni Tani berhasil memanen sayuran hijau organik.

Aspek sosial Seni Tani, terwujud dalam bentuk regenerasi petani dengan memberikan pelatihan para pemuda dengan konsep urban farming kepada pemuda yang berada di usia produktif, namun sulit mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya lapangan kerja, selain itu juga dengan menyediakan akses kepada pangan lokal yang berkualitas.

Sistem CSA Menjembatani Antara Produsen dan Konsumen

Sistem CSA menjembatani produsen dan konsumen agar sama-sama saling menguntungkan. (Dok.Vania) 

Untuk menjaga semangat para petani muda yang tergabung dalam Seni Tani, Vania mengenalkan sistem CSA (Community Supported Agriculture). Secara sederhana, CSA itu merupakan sistem yang menghubungkan petani kota (produsen) dengan konsumen secara transparan dan saling mendukung.

Dengan sistem pembayaran dimuka (advance payment), tentu memberikan jaminan pendapatan kepada petani muda untuk mengurangi risiko kerugian di tengah ketidakpastian ekonomi, sementara itu pihak konsumen mendapatkan kepastian ketersediaan produk tani berupa sayur segar organik secara berkelanjutan.

Lahan yang dikelola Seni Tani dibagi menjadi dua bagian. Yang masing-masing dikelola sesuai dengan fungsi dan tujuan yang berbeda. Setengah bagian digunakan untuk kebun komunal yang dikelola oleh 97 anggota komunitas yang aktif berkebun.

Setengah bagian lainnya dikelola petani muda setempat  yang memperoleh pendapatan tetap dari hasil berkebun. Dengan sistem ini, Seni Tani dapat mengoptimalkan lahan kota dan membuat penghasilan petani menjadi stabil.

Sayuran organik yang terawat  dan terjamin kualitasnya ini sudah memiliki saluran menuju konsumen melalui beberapa mitra Seni Tani dengan sistem CSA. Jadi tidak ada kekhawatiran bahwa hasil panen tidak laku dijual. Gerakan ini membantu masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sayur hijau yang sehat di rumah masing-masing.

Bayangkan saja, hingga tahun 2023 dari  913 meter persegi lahan tidur dan terabaikan, para petani muda binaan Seni Tani mampu menghasilkan 921,75 kilogram sayuran hijau! Serta berhasil mengelola sampah organik sebanyak 9.716 kilogram menjadi 4.585 kilogram kompos.

Lahan yang semula hanya berupa lapangan rumput liar yang tak menghasilkan, disulap menjadi kebun komunal yang menyegarkan mata dan menyejukkan hati (karena menghasilkan pundi-pundi rupiah).

Meraih Penghargaan SATU Indonesia Awards 2021

 

Raih penghargaan SATU Indonesia Awards  Tahun 2021

Meski pernah dipandang sebelah mata, namun ketika terjadi pandemi tahun 2020, banyak pemuda yang tertarik untuk bergabung dengan Seni Tani dan bergerak mengelola  dan menyulap lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif.

Gerakan ini tentunya membawa pengaruh positif bagi lingkungan di sekitarnya. Tidak saja berhasil mengubah aspek lingkungan, namun juga berdampak pada sosial dengan mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan ekonomi di sekitarnya, terutama di masa pandemi Covid-19.

Maka tidak mengherankan apabila PT Astra International,Tbk. yang selalu memberikan apresiasi terhadap pemuda yang gigih memperjuangkan lingkungan di sekitarnya menuju arah yang lebih baik, memberikan penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 kepada Vania Febriyantie sebagai pejuang tanpa pamrih.

Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk validasi atas semua kegiatan positif yang dilakukan Vania dan Seni Tani untuk masyarakatnya.

 

Sumber :

Instagram Vania Febriyanti : @vaniavanya 

VIVA.co.id

Minggu, 03 November 2024

Mariana Yunita Hendriyani Opat, Pejuang Hak Kesehatan Reproduksi Seksual

 

 

Mariana Yunita Hendriyani Opat, Pejuang hak kesehatan reproduksi seksual 
(Foto : @tenggarantt)

Mariana Yunita Hendriyani Opat, atau akrab dipanggil Tata, amat menyadari bahwa bagi sebagian masyarakat, khususnya di Nusa Tenggara Timur, kesehatan reproduksi masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Membicarakan perihal reproduksi dianggap membahas hal-hal porno yang bertentangan dengan norma dan tradisi yang berlaku di masyarakat.

Namun, kenyataan di lapangan membuat Tata prihatin. Terutama yang menimpa anak-anak dan remaja yang tumbuh dalam lingkungan masyarakat miskin dan marjinal. Alangkah ngilu rasanya ketika ia menemukan fakta ada remaja yang menggunakan koran dan kardus bekas sebagai pembalut. Hal seperti ini tak pernah ia bayangkan. 

Tata juga menemukan bahwa sebagian besar dari 500 remaja di NTT tidak memiliki akses terhadap sumber informasi pendidikan seksual dan tidak adanya komunitas untuk menceritakan atau membahas pendidikan seksual pada remaja dan anak-anak. 

Akibatnya, kasus kehamilan yang tak diinginkan dan diluar nikah, serta aborsi ilegal terus terjadi di kalangan masyarakat yang marjinal. Kasus-kasus kekerasan seksual yang menimpa anak dan remaja pun menjadi catatan kelam yang tersembunyi dalam gelap, lalu lesap begitu saja. 

Rasa prihatin yang terus saja hadir, mendorong Tata untuk mendirikan Tenggara Youth Community, pada tahun 2016. Tata berharap Tenggara Youth Community ini menjadi wadah yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman untuk mengkomunikasikan berbagai isu dan memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi remaja dan seksualitas kepada remaja secara komprehensif.

Tata mafhum, membicarakan seksualitas selalu menjadi hal yang sensitif. Orang tua dan sekolah enggan menyampaikan hal-hal penting yang berkaitan dengan kesehatan seksual pada anak dan remaja. Padahal perubahan dan perkembangan fisik yang dialami remaja kerap menimbulkan berbagai tanya dan kekhawatiran tertentu di benak mereka.  

Melalui komunitas ini, Tata ingin merengkuh remaja dan anak-anak, serta menyampaikan informasi yang mereka butuhkan, agar dapat memahami perubahan yang terjadi dalam diri mereka serta memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri dari segala macam bentuk kejahatan seksual yang kerap menghampiri mereka.

Salah satu program yang diusung komunitas ini adalah Bacarita Kespro. Dengan konsep bercerita, dan metode pembelajaran yang  inovatif, dengan menggunakan alat peraga, Tata  berharap informasi mengenai kesehatan seksual dan reproduksi dapat lebih mudah disampaikan dan dimengerti oleh anak-anak dan remaja.  

Ia pun ingin mematahkan anggapan yang keliru, bahwa mengajarkan seksualitas itu merupakan hal yang tabu, atau sama dengan mengajarkan pornografi dan seks bebas. 

Menurut Tata dengan adanya informasi yang lengkap dan komprehensip, remaja lebih siap dengan perubahan fisik yang dialaminya, serta bisa lebih menjaga diri dari pergaulan tak sehat yang mengancam dirinya.

Bahaya kekerasan seksual selalu menjadi ancaman yang rentan terjadi pada anak-anak dan remaja. Segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual yang kerap diabaikan membuat banyak anak-anak dan remaja, khususnya perempuan, mengalami trauma dan kehilangan masa depannya. Tata bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, memberikan bantuan dan pendampingan. Seperti psikolog dan lembaga-lembaga lainnya. 

Dorongan dan pendampingan yang diberikan Tata dan teman-teman membuat para korban kekerasan seksual berani untuk terus melangkah dan memperjuangkan masa depannya.

Tak Melupakan Teman-Teman Disabilitas

Teman-teman disabilitas yang tak dilupakan (Foto : @tenggarantt)

Meski terasa berat, perjuangan Tata dan teman-teman melalui program Bacarita Kespro berhasil menjangkau lebih dari 4000 remaja dari 30 komunitas yang berasal dari berbagai kalangan dan jenjang sekolah. Termasuk kelompok disabilitas. 

Tata menyadari teman-teman disabilitas merupakan kelompok yang sangat rentan mendapatkan kekerasan seksual, bahkan dari lingkungan terdekat. Teman-teman yang tergabung dalam komunitas melakukan pendekatan dengan menggunakan alat peraga dan bahasa isyarat sehingga mudah dimengerti.

Gigih Memperjuangkan Hak Kesehatan Reproduksi  Seksual  (HKSR)


Gigih memperjuangkan HKSR ( Foto : @tenggarantt)


Dikutip dari laman instagram @tenggarantt, seperti yang tertuang dalam pasal 71 UU No. 36 tahun 2009, pengertian HKSR adalah "Kesehatan reproduksi seksual merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh. Tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan."

Tata menyadari kekerasan seksual yang terjadi, khususnya pada anak-anak dan perempuan kerap mendapatkan pengabaian. Para korban kebanyakan memilih diam dan memeluk erat trauma serta luka-lukanya. Hal mana pada akhirnya membuat mereka kehilangan rasa keadilan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Dengan bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, Tata berusaha memberikan pendampingan dan membantu memulihkan kesehatan mental dan hak seksual para korban, agar mereka kembali memiliki rasa percaya diri dan mampu menghargai diri mereka sendiri.

Mengubah Tradisi Sifon

Upaya yang dilakukan Tata dengan gigih ini berhasil mengubah sudut pandang remaja di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor. Di pulau ini ada satu tradisi sunat di Suku Atoni Meto yang berlangsung secara turun temurun, yaitu tradisi Sifon.

Tradisi Sifon ini menggunakan bambu tajam sebagai alat sunat atau pisau dapur yang telah diasah yang dilakukan oleh ahelet (juru sunat) yang mendapatkan ilmu secara turun-temurun. Tradisi ini dilakukan dengan berbagai ritual.

Salah satu bagian ritual yaitu mengharuskan laki-laki yang telah disunat untuk melakukan hubungan seksual dalam kondisi alat kelamin yang masih berada dalam masa pemulihan, yaitu 5-7 hari pasca sunat. (Ngilu dan merinding, Gaes nulis ini. Beneran… Tapi ini fakta yang harus ditulis)

Terlepas dari bisa atau tidaknya melakukan hubungan seksual, kondisi ini jelas berbahaya. Selain rentan dengan penularan penyakit seksual, juga berpotensi menularkan virus HIV, karena dilakukan dengan perempuan pekerja seks komersial. Selain itu ritual ini berpotensi mengguncang mental remaja yang disunat, baik secara psikologis, sosial dan spiritual. (Jujur, jiwa penulis sih yang nyata-nyata terguncang. Hehehe….)

Lewat Bacarita Kespro, remaja-remaja di Pulau Timor tersadarkan dan berinisiatif untuk beralih dari tradisi Sifon ke sunat medis yang lebih aman. Ini merupakan keberhasilan besar, karena mengubah tradisi yang sudah berlangsung beberapa generasi jelas bukan perkara mudah. Keberhasilan Tata bersama Tenggara Youth Community sangat layak untuk diapresiasi.

Meraih Penghargaan SATU Indonesia Awards 2020

Meraih apresiasi SATU Indonesia Awards 2020 
(Foto : @tenggarantt)

Maka tidaklah mengherankan jika penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2020  diberikan PT Astra International, Tbk kepada Mariana Yunita Hendriyani Opat untuk kategori kesehatan. Apresiasi ini diberikan khusus untuk generasi muda yang gigih memperbaiki kondisi masyarakat di sekitar untuk menjadi lebih baik.

Perjuangan Tata dan teman-teman di Tenggara Youth Community dalam mengedukasi hak kesehatan reproduksi dan seksual, serta upaya pendampingan terhadap korban-korban kekerasan seksual berhasil memberikan kontribusi positif dalam masyarakatnya.

Tata berharap apresiasi yang diberikan ini bisa memudahkan dan memperluas jejaring sosial dan komunikasi pada pihak-pihak terkait, sehingga mampu memberikan dampak yang lebih luas dan signifikan kepada masyarakat.


Referensi:

Instagram Tenggara Youth Community : @tenggarantt

https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/2786-peran-perawat-keluarga-dalam-melawan-tradisi-sifon-suku-timor-di-nusa-tenggara-timur

Pasar Malam, Hiburan Rakyat Masihkah Di Hati?

Pasar Malam, hiburan rakyat yang kian sepi (koleksi pribadi)  Pasar Malam, hiburan rakyat yang murah meriah biasanya selalu berhasil membang...