Rabu, 30 Oktober 2024

Justitia Avila Veda, Pejuang Keadilan bagi Korban Kekerasan Seksual Berbasis Gender

 

Justitia Avila Veda, pejuang keadilan bagi kekerasan seksual berbasis gender
(Foto : IG @advokatgender)

Bagi Justitia Avila Veda, 30 th, dunia hukum bukanlah hal yang baru. Sebagai seorang putri yang lahir dari pasangan pengacara, yang kini berprofesi menjadi notaris, perihal hukum sudah menjadi santapannya sehari-hari. Darah hukum mengalir deras di nadinya. Maka menjadi sebuah kewajaran jika ia pun memilih kuliah di jurusan hukum .

Veda pun sangat menyadari doa serta harapan kedua orang tuanya yang disematkan pada nama pertamanya, Justitia. Yang memiliki makna keadilan. Ia pun ingin menjadikan namanya sebagai value dan  moral kompas dalam kehidupannya. Yang mempengaruhi bagaimana cara ia mengambil keputusan, memperlakukan seseorang dan menghadapi sesuatu.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini mulai dikenal publik saat menawarkan bantuan konsultasi kasus kekerasan seksual lewat di akun media sosialnya. Cuitannya di Twitter Juni 2020 itu pun mendapat respon positif dan menjadi viral.

Ketertarikan Veda terhadap issue perempuan, khususnya kelompok masyarakat marjinal, sudah muncul sejak ia duduk di bangku kuliah. Sejak awat ia memilih hukum pidana sebagai jalan studinya. Pada saat itu ia mulai menyadari ada yang salah dari pernyataan “semua orang setara secara hukum”. Faktanya, tidak ada hukum yang benar-benar setara. Selalu ada perbedaan kelas, baik karena aspek gender, ekonomi, maupun disabilitas.

Fokus Pada Kasus Kekerasan Seksual Berbasis Gender

Berjuang bersama KAKG ( Foto : IG @advokatgender)

Kekerasan seksual memang selalu menjadi issue yang sensitif. Kebanyakan para korban maupun pihak keluarga memilih untuk bungkam, apalagi bila berkaitan dengan masalah ekonomi. Tawaran Veda, menjadi angin segar yang membawa harapan baru bagi para korban yang selama ini terabaikan, hidup dalam ketakutan  dan  trauma yang mendalam.

Seperti yang dikutip dari KumparanNews, menurut Veda, tweet -nya itu berhasil membuka sebuah kotak pandora terhadap berbagai macam jenis kekerasan seksual di tanah air. Mulai dari pencabulan hingga pemerkosaan yang terjadi di institusi keagamaan maupun sekolah.

Animo yang besar dari masyarakat dan banyaknya aduan kasus kekerasan seksual yang diterima Veda, khususnya yang berasal dari kelompok masyarakat marjinal, membuat Veda merasa prihatin dan tergugah untuk bisa memberikan bantuan hukum yang lebih baik dan lebih luas.

Membentuk Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG)

Pada bulan November 2020, Veda memutuskan untuk membentuk badan konsultasi hukum secara kolektif yang bersifat transparan, yang dinamakan Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG). Bantuan hukum ini terikat dalam kode etik profesi dan kode etik advokat.

Meskipun merupakan layanan hukum pro bono, KAKG memiliki visi memberikan layanan hukum dari awal sampai akhir sampai selesai.

Veda mengakui penangan kasus kekerasan seksual bisa dibilang berat. Adanya trauma dan ketidakberdayaan yang dialami korban ketika mengalami peristiwa itu. Di samping itu, ada tantangan lain berupa intimidasi terhadap korban saat hendak melaporkan kasus yang dialaminya. Begitu juga dengan adanya stigma buruk yang kerap menimpa korban, serta kemampuan mental dan finansial yang masih lemah.

Untuk memudahkan masyarakat yang ingin mengajukan  pengaduan, KAKG menyediakan formular pengaduan dapat di akses melalui bio Instagram @advokatgender. Sehingga tim KAKG dapat segera menindaklanjuti dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Untuk menunjukkan komitmennya dalam mendampingi masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum, KAKG membuka layanan hotline beroperasi setiap hari Senin hingga Jumat, dari pukul 08.00-18.00 WIB. Sementara untuk layanan email tersedia 24 setiap hari, termasuk hari libur nasional.

Melalui @advokatgender memberikan infomasi dan tips

Selain menyediakan layanan hukum kepada korban kekerasan gender, melalui Instagram @advokatgender, KAKG memberikan berbagai informasi dan tips untuk mencegah atau how to do apabila telah terjadi kasus pelecehan atau tindak kekerasan.

KAKG membagi empat kelompok masyarakat marjinal yang menjadi prioritas penanganan kekerasan seksual, yaitu :

  • Anak dan kelompok yang secara ekonomi termarjinalkan
  • Kelompok minoritas gender dan minoritas seksual
  • Kelompok dengan kerentanan tertentu, seperti pengungsi
  • Kelompok penyandang disabilitas

Sejak tahun 2020 hingga 2023, KAKG telah menerima 465 aduan, lebih dari setengahnya telah mendapatkan pendampingan bantuan hukum. Yang menyedihkan, dari ratusan laporan yang masuk, ada juga laporan kekerasan yang dialami anak-anak yang masih duduk Sekolah Dasar (SD), bahkan Taman Kanak-kanak (TK).

Saat melakukan pendampingan, Vega menegaskan bahwa tugas pengacara adalah memberikan informasi, baik sisi positif maupun negatifnya. Kemudian memberikan saran/nasihat kepada korban, bukan untuk mengambil Keputusan.

Karena Veda sangat memahami bahwa rasa keadilan itu bersifat personal. Keadilan bagi seseorang belum tentu juga adil bagi yang lain. Artinya keadilan merupakan konsep yang tidak memiliki standar.

“Keadilan buat orang lain bisa jadi adil dengan melihat pelakunya di penjara. Keadilan bagi orang lain bisa juga dengan pelakunya membayar ganti rugi, atau keadilan juga dengan pelakunya dihukum mati,” ujarnya seperti yang dikutip dalam sebuah wawancara bersama Kumparan.

Meraih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2022

Meraih apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 (Foto : IG @advokatgender)

Perjuangan Veda, baik sebagai advokat maupun pemimpin yang berhasil menciptakan perubahan nyata, bagi korban kekerasan berbasis gender, mengantarkannya pada penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia tahun 2022 dari PT Astra International Tbk.

Apresiasi yang diterima advokat muda  yang meraih gelar Master of Laws ((LL.M)  di University of Chicago Law School pada tahun 2022 ini, merasa mendapatkan validasi atas semua perjuangan yang dilakukannya bersama tim. Selain merasa dihargai, Veda juga mengakui apresiasi dari PT Astra ini meningkatkan perhatian dan kepercayaan publik hingga ke daerah-daerah.

Terima kasih Justitia Avila Veda, sudah menjadi salah satu jalan bagi tegaknya keadilan bagi kaum marjinal. Terus semangat ya...


Referensi : 

Instagram @advokatgender

https://m.kumparan.com/kumparannews/keadilan-bukan-sekadar-nama-kisah-justitia-avila-veda-melawan-kekerasan-seksual-21DDTXz25Cm/4 

9 komentar:

  1. Seperti pepatah ya, buah tak jauh dari pohonnya. Darah pengacara dari kedua orang tuanya begitu kuat mengalir yang menjadikan Justitia Avila Veda pun menjadi pengacara dan kerennya, dia membela kaum marjinanal agar keadilan terus ditegakkan.

    BalasHapus
  2. keren buat advokat yang memerhatikan isu kejahatan gender. jarang sekali ada penegak hukum yang membahas isu seperti ini

    BalasHapus
  3. Keren banget nih Avila Veda, peduli dengan isu yang hampir dilupakan masyarakat, kalah dengan isu lain yang lebih menarik untuk dibahas. Tapi mereka juga butuh perlakuan yang adil bukan

    BalasHapus
  4. Justitia Avila Veda, dengan KAKG, membuktikan dedikasinya dalam membela korban kekerasan seksual berbasis gender. Keberaniannya membuka diskusi di media sosial dan membentuk KAKG memberikan harapan baru bagi kelompok marjinal yang seringkali terabaikan. Upayanya membuka akses keadilan patut diapresiasi dan menjadi inspirasi.

    BalasHapus
  5. Mbak Veda luar biasa perjuangannya. Kasus kekerasan seksual butuh keberanian termasuk dari korbannya karena butuh mengesampingkan malu karena sebagai korban itu. Semoga pendampingan yang dilakukan membuat dan membawa keadilan. (Padil)

    BalasHapus
  6. Keren banget ya kak Perjuangan Veda, baik sebagai advokat maupun pemimpin yang berhasil menciptakan perubahan nyata, bagi korban kekerasan berbasis gender ini

    BalasHapus
  7. Wah berat ni temanya kak Liza. Perkara hukum emang berat. Apalagi kalau terkait kekerasan seksual. Sedih dan pilu.

    BalasHapus
  8. Iya, ini isu yang sensitif banget. Banyak korban yang takut untuk berbicara. Salut untuk Justitia yang mau berjuang di isu ini. Semoga selalu menjadi pengacara yang berintegritas

    BalasHapus
  9. Masya allah... pahlawan era sekarang dg perjuangannya dalam menangani kasus kekerasan seksual di kelompok masyarakat yang seringkali jadi korban ini. Semoga kak veda selalu berada di garis terdepan memperjuangkan ini dan muncul veda2 yang lain..aamiin..

    BalasHapus

Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)

Museum Geologi Bandung, Wisata Edukasi Murah Meriah

Museum Geologi Bandung, wisata edukasi murah meriah (dok.pri) Liburan  paling asyik jika diisi dengan acara jalan-jalan bareng keluarga. Ngg...