Langsung ke konten utama

Profil Blogger : Yuk, Mengenal Blogger Jakarta, Sie-thi Nurjanah

 

Travelling menjadi salah satu kegemaran blogger ramah asal Jakarta ini.



Ketika saya baru melangkahkan kaki memasuki dunia blogger, nona manis kelahiran Jakarta ini telah lebih dulu berkecimpung di dalamnya. Penasaran kan ya jadinya? (Saya mah gitu orangnya, suka penasaran sama yang udah beken duluan).  Alhamdulillah, di arisan link blogger, saya berkesempatan mengenal lebih dekat dengan  Mbak Siti Nurjanah, Si The Light of Heaven ini.


Sulung dari empat bersaudara ini ternyata amat menyukai traveling. Ujarnya, sebuah perjalanan mengajari banyak hal. Selain melihat keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa, perjalanan juga membuat dada kita dipenuhi rasa syukur bila berhadapan dengan realita kehidupan mereka yang kurang beruntung.

Aaah, Mbak Siti ini memang suka dengan hal-hal yang berbau filosofi. Buktinya,  nama blognya aja dinamain The Light of Heaven. Cahaya Surga. Wow. Dalem banget kaan? Iya... iya, terinspirasi sama nama yang disandangnya sejak lahir. Nama pemberian orangtua yang berarti doa untuk sang buah hati.

Selain soal nama, filosofi lain yang disukainya adalah tentang kupu-kupu dan bunga matahari. Itu sebab dua gambar itu ada di header blognya. Mengapa sih Mbak Siti ini suka banget sama kupu-kupu dan bunga matahari?

Alasannya...

Selain karena alasan keindahan, ternyata Mbak Siti ini menyukai filosofi kehidupan kupu-kupu! Bahwa untuk menjadi indah, banyak proses menyakitkan yang harus dilewati. (Uwow...dalem banget yak?!}

Sementara kalau bunga matahari, menurut Mbak Siti, seperti secret admirer. Jadi pengagum matahari, hanya bisa menatap dari jauh dan mengikuti setiap gerakannya tanpa bisa berada di sisinya. (Nah, kok tiba-tiba jadi berasa yellow mellow gini?)

(Ssst, terkait masalah filosofi itu, tadi saya sempet juga tuh protes. Gregetan aja gitu kalo ada yang terlalu melow. Rasanya pingin ngilikitik. Hehehe)

Menurut saya, kenapa harus jadi bunga matahari? Kenapa nggak jadi mataharinya aja? (Lu kate enak jadi matahari, Mak? Kerjaan mondar-mandir  saban hari dari timur ke barat. Kagak bole bosen. Sekalinya dari barat ke timur, kiamat dunia. Berat tanggung jawabnya)

Kenapa harus jadi kupu-kupu? Yang siklus hidupnya terlalu singkat (lamaan jadi uletnya)? (Banyak protes deh, Mak...)

Tetapi Mbak Siti ini ternyata orangnya-- meski bertype introvert—nggak mudah marah. Selow banget bahkan. Alih-alih merasa tersinggung, dia malah merasa menemukan sisi lain dari ikon tersebut, sudut pandang yang berbeda dengan dirinya.

Lalu saya pun mendadak tersepona, secara hari gini, jangankan filosofi yang kita sukai diprotes orang, salah komen dikiiit aja yang tersinggung sedunia maya. Maka saya pun dengan suka cita mengacungkan jempol tuk Mbak Siti. Itu, asli, keren loh...

(Bagi yang ingin mengetahui lebih dalam filosofi favorit Mbak Siti boleh deh meluncur ke sini).

Perjalanan menikmati keindahan ciptaan Yang Maha Kuasa serta meningkatkan rasa syukur


Terinspirasi oleh sebuah novel


Menjadi blogger merupakan aktivitas yang kini menjadi keseharian Mbak Siti. Meski mengaku bingung mengapa memilih menjadi blogger, agaknya dunia menulis memang tak bisa dipisahkan dari pemilik salah salah satu olshop ini. Selain karena hobi membaca, juga karena termotivasi  tulisan keren Helvi Tiana Rosa yang sudah diangkat ke layar lebar, Ketika Mas Gagah Pergi.

Maka pelan-pelan Siti memasuki dunia penulis. Walaupun belum banyak, ia sudah mengukir nama di buku-buku antologi bersama penulis lainnya. Semoga ke depannya lebih banyak karya lagi yang dibukukan ya, Mbak... *emot senyum

Sementara di dunia blogger, Mbak Siti telah membuktikan keseriusannya dengan rutin merawat blog dengan baik agar menjadi ladang subur yang menjanjikan.

Tak berlebihan, Mbak Siti hanya berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Disiplin dalam beribadah dan bermanfaat bagi keluarga, teman dan lingkungan.

Dengan berprinsip seperti itu, ia melangkah tegak, menghindari segala kekisruhan dunia maya yang penuh dengan bermacam-macam “WAR” nggak jelas. No nyinyir.  No Baper. Maka tak mengherankan bila ia memiliki link pertemanan yang sehat dan jauh dari ber-nyinyir ria. (Ah, pantesan ... jobnya banyak!)

Nah, bagi yang ingin lebih dekat dengan blogger keren ini, yuk,  ke rumah mayanya yang berniche life style. Lengkap deh. Ada tulisan personal, travelling, kuliner, film dan review produk.

Selain blog The Light of Heaven, bisa juga mengunjunginya di :
http://www.kompasiana.com/www.theheavenoflight.com.

* Facebook : Sie-thi Nurjanah
* Twitter      : @st_nurjanahh
* Instagram  : @st_nurjanahh
* Email        : 89.stnurjanah@gmail.comP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akademia LEAD by IndiHome, Solusi Untuk Anak Yang Hobi Game Online

Pentingnya pengasuhan anak agar cerdas bergame online (Foto : Pixabay) Dear Mom, pusing nggak sih melihat anak-anak nge-game online melulu? Sepertinya ini problem yang dimiliki hampir semua orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Persoalan ini makin rumit karena pada akhir-akhir ini sistem pembelajaran jarak jauh kembali diberlakukan di beberapa wilayah. Berdalih untuk memudahkan proses belajar, anak-anak memiliki keleluasaan untuk berlama-lama menggunakan gawai. Terlebih jika tersedia jaringan internet cepat di rumah, oh, tentu membuat anak-anak senang menghabiskan waktu untuk bergame ria. Dengan catatan, hal itu terjadi jika orang tua tidak peduli dengan kegiatan anaknya selama di rumah. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman, seorang ibu yang berprofesi sebagai   praktisi pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan, bahwa kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi yang mengubah kehidupan kita. Kita tidak bisa membalikkan zaman, tetapi kita bisa m

Cerahkan Desember Dengan Satu Klik, Bikin Semua Lebih Asyik

  Aplikasi terbaru myIndiHome, memudahkan pengguna internet (Foto : Fixabay) Desember tahun ini diawali dengan banyak peristiwa heboh yang menguras emosi dan menimbulkan kesedihan mendalam. Dari kasus bunuh diri seorang mahasiswi di samping kuburan ayahnya yang melibatkan seorang oknum polisi. Kasus yang akhirnya terungkap akibat kegaduhan netizen di media sosial. Sayangnya, keadilan tidak bisa menyelamatkan korban yang telanjur putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya. Kesedihan di dunia maya belum sepenuhnya hilang, disusul peristiwa meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Terlalu mengejutkan rasanya. Tidak ada yang bisa mencegah peristiwa alam sehebat gunung meletus, hanya saja kita masih bisa berdoa, semoga erupsi gunung ini tidak terlalu banyak memakan korban jiwa, dan masyarakat bisa segera pulih dan beraktivitas seperti biasa. Tentunya ini memerlukan bantuan dan dukungan semua pihak. Selain peristiwa di atas, ada satu peristiwa yang cukup mempengaruhi

Faiz, Anak Down Syndrome yang Berbakat Jadi Model Cilik.

  Menjadi model dalam balutan beskap produk khas Lelaki Kecil Saya tidak pernah menyangka, Faiz, putra ke-3 Mbak Sri Rahayu akan tumbuh sehat, ceria, penuh percaya diri dan menggemaskan, seperti yang tampak dalam foto-foto yang kerap diunggah ibunya ke media sosial. Saya bahkan hampir tak percaya, ia bisa bertahan sampai sebesar ini, dan baik-baik saja. Mengingat awal kelahirannya yang penuh drama dan air mata. Riwayat kelahiran dengan jantungnya yang bocor saja sudah cukup memukul perasaan, ditambah dengan kenyataan pahit, Faiz didiagnosa Down Syndrome. Entah berapa banyak teman-teman kecil seperjuangannya yang telah berpulang. Namun, Faiz tetap bertahan. Untuk lebih lengkapnya, yuk, mengenal Faiz, model cilik lewat penuturan Sri Rahayu, Sang Bunda. Wanita berhijab ini adalah seorang penulis, blogger dan vlogger yang cukup lama berkecimpung di dunia maya.   Sosok Faiz yang rapuh di awal kelahiran (doc Bunda Faiz) Awal Kelahiran Yang Penuh Ujian Hari itu, 11 Januari 2018, hari yang tak