Langsung ke konten utama

Faiz, Anak Down Syndrome yang Berbakat Jadi Model Cilik.

 

Menjadi model dalam balutan beskap produk khas Lelaki Kecil

Saya tidak pernah menyangka, Faiz, putra ke-3 Mbak Sri Rahayu akan tumbuh sehat, ceria, penuh percaya diri dan menggemaskan, seperti yang tampak dalam foto-foto yang kerap diunggah ibunya ke media sosial.

Saya bahkan hampir tak percaya, ia bisa bertahan sampai sebesar ini, dan baik-baik saja. Mengingat awal kelahirannya yang penuh drama dan air mata. Riwayat kelahiran dengan jantungnya yang bocor saja sudah cukup memukul perasaan, ditambah dengan kenyataan pahit, Faiz didiagnosa Down Syndrome. Entah berapa banyak teman-teman kecil seperjuangannya yang telah berpulang. Namun, Faiz tetap bertahan.

Untuk lebih lengkapnya, yuk, mengenal Faiz, model cilik lewat penuturan Sri Rahayu, Sang Bunda. Wanita berhijab ini adalah seorang penulis, blogger dan vlogger yang cukup lama berkecimpung di dunia maya.

 

Sosok Faiz yang rapuh di awal kelahiran (doc Bunda Faiz)

Awal Kelahiran Yang Penuh Ujian

Hari itu, 11 Januari 2018, hari yang tak akan pernah aku lupakan. Melalui operasi caesar, putra keempat kami lahir. Faiz Sofyan Nur Rahman. Ada untaian doa tersemat dalam namanya. Yaitu, semoga ia menjadi ksatria rupawan, pemenang dalam kehidupan, yang memesona, berkharisma penuh semangatyang dianugrahkan Allah untuk menjadi cahaya pada dunia.
 
Akan tetapi luka jahitan operasi yang masih basah dan tindakan steril pada rahim membuatku tak mampu bergerak. Baru pada hari ketiga aku bisa menemuinya. Tak sabar rasanya ingin menimang bayi yang sudah berbulan-bulan menjadi bagian dari tubuhku.

Baru pada hari ke-3, aku bisa menemui bayi kecilku. Suamiku, Judistiro, tidak berkata apa pun tentang kondisi bayi kecil kami. Betapa terenyuh hatiku melihat tubuh mungil yang terbaring lemah dalam sebuah inkubator, dengan selang dan kabel terhubung di tubuhnya.
 
Dengan bobot 2,2 kilo, ia tampak begitu rapuh di balik kaca inkubator. Meski tak boleh menggendong, namun aku tetap menyapanya. Dan membisikkan, bahwa aku bahagia dengan kelahirannya serta berharap ia tumbuh sehat.

Semula aku mengira, masalah Faiz hanyalah bobot badannya yang kurang, dan paru-parunya yang bermasalah, karena ia tampak kesulitan bernapas. Ternyata aku keliru. 

Dalam beberapa jam berikutnya dokter menyampaikan informasi yang meremukkan hatiku, Faiz didiagnosa mengalami Down Syndrome. Selain itu juga kemungkinan memiliki gangguan jantung dan hernia. Dengan IQ hanya 50 saja, kemungkinan besar, ia akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Ia akan tumbuh menjadi anak yang cacat mental.

Dari hari ke hari kondisi jantung Faiz pun terus melemah. Dipicu jumlah bilirubin yang tinggi, tubuhnya semakin lemas dan mengkhawatirkan. Salah seorang dokter yang menanganinya dengan kejam mengatakan, bahwa Faiz hanya akan menjadi anak cacat dan idiot yang tidak bermanfaat hidupnya. Hanya akan menyusahkan orangtuanya. Selain itu Faiz diduga akan mengalami gagal jantung di usia 6 minggu!

Vonis yang teramat kejam.
Hatiku hancur mendengarnya.
Aku mulai mempertanyakan, kenapa Allah menguji kami dengan ujian seberat ini?
Akan tetapi,Faiz adalah darah dagingku. 
Bagaimana pun keadaannya kami menyayangi dan mencintainya.
Aku ingin ia tetap hidup.
 
Akan tetapi keinginan ini jelas butuh biaya yang besar. Aku tak bisa membayangkan bagaimana cara  mewujudkan kesembuhan Faiz, sementara pihak asuransi yang kami miliki saja menolak memberikan jaminan pengobatan pada Faiz. Ketika itu, hampir saja aku putus asa, tetapi  setiap kali melihat tatapan mata Faiz, yang seolah memintaku untuk tidak menyerah, semangatku kembali pulih.
 
Qadarullah, pihak manajemen RS Hermina  berbaik hati memberikan keringanan biaya dan mengutamakan keselamatan Faiz. Hingga Faiz bisa menjalani perawatan sampai beberapa waktu. Alhamdulillah, betapa kami berutang budi pada RS Hermina Tangkuban Perahu Malang.
 
Keluar dari RS Hermina, Faiz keluar masuk RS Daerah. Yang bisa kami lakukan hanyalah ikhtiar sekuat tenaga untuk kesembuhan Faiz. Sayangnya,lagi-lagi kami diuji. 
 
Kondisi Faiz tidak juga membaik. Dokter mengatakan bahwa Faiz, terkena virus Citomegalovirus, yang bisa mengakibatkan cacat pada mata, telinga dan tidak bisa bicara. Ya Rabb....

Usia Faiz 4 bulan dengan kondisi tubuh kuning, lemah dan kesehatan yang terus menurun. Saat itu dokter menyarankan untuk melakukan terapi Ganciclovir. Hanya saja tingkat keberhasilannya sangat kecil, bahkan cenderung berisiko pada kondisi nyawanya. 
 
Pada titik itu, dengan deraan rasa lelah yang luar biasa, baik secara psikis maupun fisik,  kami hanya bisa pasrah. Setelah istikharah, dengan berat hati kami memutuskan untuk merawat Faiz di rumah. Jika usianya tak lebih dari 4 bulan, seperti yang diprediksi dokter, alangkah baiknya, jika di saat-saat terakhir kehidupannya, Faiz berada di tengah keluarga yang mencintainya.
 
Jika memang usia Faiz hanya sebentar saja di dunia ini, aku ingin memaknai kehadirannya lebih dalam. Aku ingin, ia merasakan betapa aku tak pernah menyesali kehadirannya di tengah-tengah keluarga kami. Aku ingin ia tahu, kami sungguh-sungguh menyayanginya, bagaimana pun  kondisinya.
 
Masa-masa sulit diawal kehidupan Faiz


 
Meski demikian, aku tidak pernah menyerah. Tidak untuk anak-anakku, terutama Faiz. Meski di usianya yang 1,5 tahun, ia belum mampu menelan makanan dan harus menggunakn sonde. Hingga berat tubuhnya tak lebih dari 3 Kg. Aku tidak ingin berhenti berusaha. Tidak, jika untuk bisa tetap melihat secercah harapan yang berpendar di bola matanya. Aku percaya, masa depan Faiz adalah proses. Dan aku akan memperjuangkannya, melalui berbagai cara.
 
Aku pun mulai  membaca jurnal-jurnal kedokteran , bagaimana tata cara perawatan anak Down Syndrome, mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan Faiz. Termasuk memanjatkan doa-doa panjang untuk Faiz, bukankah Allah akan mengabulkan doa-doa hambaNya yang sungguh-sungguh memohon pertolongan?
 
Pertolongan Allah itu kerap datang dalam bentuk dukungan keluarga, juga para sahabat yang membantu meringankan beban. Begitu juga dukungan para orang tua di Komunitas Worlds Malang besutan dr. Ariani Sp.A(K), M.Kes. dan Komunitas Pejuang Jantung, yang bentuk oleh dr. Dyahris Koentartiwi Sp.A, (K), atau yang lebih akrab disapa Dokter Risty.

Dokter Risty pula yang meyakinkanku, bahwa tak ada hal yang mustahil jika Allah berkehendak Faiz sehat, maka Faiz akan sehat. Dalam perawatan Dokter Risty, Faiz mengalami kemajuan yang signifikan. Ia mulai bisa mengangkat kepalanya. Meski terlambat, namun, satu demi satu tahapan proses tumbuh kembangnya tercapai.
 

Senyum Faiz saat menjadi bintang iklan

Senyum Faiz Pembasuh Lelah

Allah Sebaik-baiknya Pencipta. Tak ada produk ciptaan Allah yang gagal. Dalam setiap penciptaan selalu ada kebaikan dan hikmah yang bisa kita ambil. Yang harus kita lakukan hanyalah menerima takdir yang sudah ditetapkan dan berbaik sangka. Aku meyakininya.

Demikian pula kehadiran Faiz. Anak yang awal kehadirannya membuat dada terasa sesak dan menguras air mata, ternyata berubah menjadi malaikat kecil dengan senyumnya yang menawan. 

Senyum menawan Faiz saat menjadi model cilik


Aku mulai melihat bakat modelingnya. Wajah Faiz sangat fotogenic. Ia pun tampak sangat menikmati saat berhadapan dengan kamera. Keterbatasan tak mampu membuatnya berhenti berjuang. Rupanya semangat yang mengalir di darahku turut mengalir di nadinya.

Aku memang tidak pernah berpisah dari Faiz. Sejak dalam kandungan aku telah mengenalkannya pada dunia literasi dan entertain. Bahkan di usia 5 bulan Faiz sudah menemaniku melakukan liputan di berbagai event, mereview berbagai produk dan berkenalan dengan dunia literasi.

Dalam banyak kesempatan, mengajaknya berkenalan dengan siapa saja, untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya. Rupanya Faiz cukup menikmati dan mampu meniru dengan baik.

 

Aku melibatkan Faiz dalam berbagai aktivitasku
 

Faiz Sang Model Cilik

Limpahan cinta dari ayah bunda dan kedua kakaknya membuat Faiz tumbuh menjadi anak yang ceria dan penuh rasa percaya diri. Bahkan, ia tampak menyukai saat-saat menjadi model.
 
Tepat di usia 2 tahun, Faiz memperoleh piala pertamanya.  Sebuah prestasi yang dulu tak pernah kami bayangkan. Pada tahun 2021, Faiz kembali mendapatkan penghargaan untuk lomba foto.

Melihat bakat modelingnya, kami percaya, kelak ia bisa berprestasi. Kami mulai berpikir untuk memasukkannya di sekolah modeling kota Malang. Alhadulillah, pada pekan ketiga, ia mulai bisa mengikuti pelajaran. 

Kelucuan Faiz sebagai model cilik yang istimewa, rupanya menarik perhatian sebuah brand yang lekat dengan produk baju khusus anak lelaki, yaitu : Lelaki Kecil

Aku terharu sekaligus bahagia saat  brand yang sudah lama menjadi langganan selebriti, seperti Vicky Shu dan Ashanty, berkenan memberikan kesempatan pada Faiz. Ini sungguh di luar dugaan. Masya Allah.

Faiz dalam balutan busana adat


Tampil dalam balutan beskap cilik produk andalan Lelaki Kecil, seakan membuka jalan bagi Faiz untuk membuktikan, bahwa anak Down Syndrome bukanlah anak yang tidak bermanfaat dan tidak memiliki masa depan.

Tidak ada yang tidak mungkin ketika segala ikhtiar sudah dilakukan. Perjalanan masih sangat panjang bagi kami dan Faiz, kami hanya berusaha memberikan kesempatan yang terbaik untuknya. Semoga di kemudian hari, Faiz tumbuh sebagai anak yang bermanfaat dan menyebarkan kasih sayang pada semesta. 

Faiz dengan senyum cerianya yang menggemaskan

 

Aksi Faiz saat menjadi model cilik


Ingin mengenal Faiz lebih jauh, bisa mengunjungi Bunda Faiz di :

Ig : https://www.instagram.com/sri.rahayu.sp/

Facebook : https://web.facebook.com/sri.rahayu.sp


 

 


Komentar

  1. Trenyuh membaca uraian kata yang terangkum sangat apik. Ikut mendoakan semoga doa dan harapan bunda didengar NYA. Jadikan inspirasiku pula u/ lebih sabar dan tekun persiapkan cucuku yang juga tuna-grahita. Terima kasih bunda, salam inklusi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga cucu Ibu sehat dan menemukan jalan suksesnya. Usia berapa cucunya Bu?

      Hapus
    2. Terima kasih Ibu, sudah berkunjung dan berkenan membaca tulisan ini. Semoga cucu Ibu diberi kemudahan dalam menemukan bakat terbaiknya. Dan keluarga diberi keluasan hati yang tak bertepi saat membersamainya. Aamiin

      Hapus
  2. Tulisan. Yang apik mom Liza. Terimakasih untuk supportnya pada Faiz selama ini ..terima kasih juga buat @lelakikecil yang telah memberikan kesempatan untuk Faiz

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali kasih Bunda Faiz, semoga Faiz cepat besar dan tumbuh sehat selalu. Aamiin

      Hapus
  3. Masyaallah pintarnya dik Faiz.... Semoga sehat selalu dan makin bersinar ya sayang....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin allahumma aamiin... terima kasih tuk doanya Bunda. Terima kasih juga sudah mampir di sini

      Hapus
  4. Masyaallah pintarnya dik Faiz.... Semoga sehat selalu dan makin bersinar ya sayang....

    BalasHapus
  5. Faiz emang keren sekali.. Sukses terus dan sehat selalu yaa

    BalasHapus
  6. Nak, ikut bahagia rasanya membaca kisahmu. Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT. Peluk, Nak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)

Postingan populer dari blog ini

Akademia LEAD by IndiHome, Solusi Untuk Anak Yang Hobi Game Online

Pentingnya pengasuhan anak agar cerdas bergame online (Foto : Pixabay) Dear Mom, pusing nggak sih melihat anak-anak nge-game online melulu? Sepertinya ini problem yang dimiliki hampir semua orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Persoalan ini makin rumit karena pada akhir-akhir ini sistem pembelajaran jarak jauh kembali diberlakukan di beberapa wilayah. Berdalih untuk memudahkan proses belajar, anak-anak memiliki keleluasaan untuk berlama-lama menggunakan gawai. Terlebih jika tersedia jaringan internet cepat di rumah, oh, tentu membuat anak-anak senang menghabiskan waktu untuk bergame ria. Dengan catatan, hal itu terjadi jika orang tua tidak peduli dengan kegiatan anaknya selama di rumah. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman, seorang ibu yang berprofesi sebagai   praktisi pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan, bahwa kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi yang mengubah kehidupan kita. Kita tidak bisa membalikkan zaman, tetapi kita bi...

Cerahkan Desember Dengan Satu Klik, Bikin Semua Lebih Asyik

  Aplikasi terbaru myIndiHome, memudahkan pengguna internet (Foto : Fixabay) Desember tahun ini diawali dengan banyak peristiwa heboh yang menguras emosi dan menimbulkan kesedihan mendalam. Dari kasus bunuh diri seorang mahasiswi di samping kuburan ayahnya yang melibatkan seorang oknum polisi. Kasus yang akhirnya terungkap akibat kegaduhan netizen di media sosial. Sayangnya, keadilan tidak bisa menyelamatkan korban yang telanjur putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya. Kesedihan di dunia maya belum sepenuhnya hilang, disusul peristiwa meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Terlalu mengejutkan rasanya. Tidak ada yang bisa mencegah peristiwa alam sehebat gunung meletus, hanya saja kita masih bisa berdoa, semoga erupsi gunung ini tidak terlalu banyak memakan korban jiwa, dan masyarakat bisa segera pulih dan beraktivitas seperti biasa. Tentunya ini memerlukan bantuan dan dukungan semua pihak. Selain peristiwa di atas, ada satu peristiwa yang cukup mempengar...