Langsung ke konten utama

Postingan

Akademia LEAD by IndiHome, Solusi Untuk Anak Yang Hobi Game Online

Pentingnya pengasuhan anak agar cerdas bergame online (Foto : Pixabay) Dear Mom, pusing nggak sih melihat anak-anak nge-game online melulu? Sepertinya ini problem yang dimiliki hampir semua orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Persoalan ini makin rumit karena pada akhir-akhir ini sistem pembelajaran jarak jauh kembali diberlakukan di beberapa wilayah. Berdalih untuk memudahkan proses belajar, anak-anak memiliki keleluasaan untuk berlama-lama menggunakan gawai. Terlebih jika tersedia jaringan internet cepat di rumah, oh, tentu membuat anak-anak senang menghabiskan waktu untuk bergame ria. Dengan catatan, hal itu terjadi jika orang tua tidak peduli dengan kegiatan anaknya selama di rumah. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman, seorang ibu yang berprofesi sebagai   praktisi pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan, bahwa kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi yang mengubah kehidupan kita. Kita tidak bisa membalikkan zaman, tetapi kita bisa m

Cerahkan Desember Dengan Satu Klik, Bikin Semua Lebih Asyik

  Aplikasi terbaru myIndiHome, memudahkan pengguna internet (Foto : Fixabay) Desember tahun ini diawali dengan banyak peristiwa heboh yang menguras emosi dan menimbulkan kesedihan mendalam. Dari kasus bunuh diri seorang mahasiswi di samping kuburan ayahnya yang melibatkan seorang oknum polisi. Kasus yang akhirnya terungkap akibat kegaduhan netizen di media sosial. Sayangnya, keadilan tidak bisa menyelamatkan korban yang telanjur putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya. Kesedihan di dunia maya belum sepenuhnya hilang, disusul peristiwa meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Terlalu mengejutkan rasanya. Tidak ada yang bisa mencegah peristiwa alam sehebat gunung meletus, hanya saja kita masih bisa berdoa, semoga erupsi gunung ini tidak terlalu banyak memakan korban jiwa, dan masyarakat bisa segera pulih dan beraktivitas seperti biasa. Tentunya ini memerlukan bantuan dan dukungan semua pihak. Selain peristiwa di atas, ada satu peristiwa yang cukup mempengaruhi

5 Alasan Beskap Anak Produk Lelaki Kecil Diminati Kalangan Selebriti

  Beskap anak produk Lelaki Kecil yang diminati selebriti Apa yang terpikir ketika mendengar kata : Lelaki Kecil? Yup, bayi laki-laki imut  dengan busana yang unik, atau menggemaskan dengan baju beskap ciliknya. Kita tahu, baju beskap umumnya digunakan untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan, dan acara-acara penting lainnya. Untuk orang dewasa hingga anak-anak usia sekolah, baju beskap ini mudah saja ditemukan. Namun bagaimana dengan acara adat seperti turun tanah untuk anak usia setahunan?  Sulit bukan main. Selain karena permintaan yang jarang, juga tingkat kesulitan membuat beskap anak ini berkali-kali lipat dibandingkan baju beskap untuk dewasa.   Namun, kesulitan ini menjadi peluang bagi Mbak Ririn. Seorang ibu muda yang sudah lama berkecimpung dalam dunia perkainan. Kejelian Mbak Ririn, ini ternyata membuahkan hasil. Produk-produk Lelaki Kecil, khususnya beskap untuk bayi ternyata diminati banyak orang. Termasuk kalangan selebriti, seperti Vicky Shu dan Ashanty. Arsya dan A

Faiz, Anak Down Syndrome yang Berbakat Jadi Model Cilik.

  Menjadi model dalam balutan beskap produk khas Lelaki Kecil Saya tidak pernah menyangka, Faiz, putra ke-3 Mbak Sri Rahayu akan tumbuh sehat, ceria, penuh percaya diri dan menggemaskan, seperti yang tampak dalam foto-foto yang kerap diunggah ibunya ke media sosial. Saya bahkan hampir tak percaya, ia bisa bertahan sampai sebesar ini, dan baik-baik saja. Mengingat awal kelahirannya yang penuh drama dan air mata. Riwayat kelahiran dengan jantungnya yang bocor saja sudah cukup memukul perasaan, ditambah dengan kenyataan pahit, Faiz didiagnosa Down Syndrome. Entah berapa banyak teman-teman kecil seperjuangannya yang telah berpulang. Namun, Faiz tetap bertahan. Untuk lebih lengkapnya, yuk, mengenal Faiz, model cilik lewat penuturan Sri Rahayu, Sang Bunda. Wanita berhijab ini adalah seorang penulis, blogger dan vlogger yang cukup lama berkecimpung di dunia maya.   Sosok Faiz yang rapuh di awal kelahiran (doc Bunda Faiz) Awal Kelahiran Yang Penuh Ujian Hari itu, 11 Januari 2018, hari yang tak

Tantangan Mendampingi Gen Z di Masa Daring

  Pentingnya ortu mendampingi Gen Z di masa kini Sudah setahun berlalu, namun pandemi ini seperti belum menemukan titik terang untuk berakhir. Ini artinya, mau tidak mau anak-anak akan terus belajar dengan sistem daring. Sebagai ibu dari 7 orang anak, dua di antaranya tepat di usia Gen Z, jujur saja, kadang saya bingung menghadapi anak, yang menurut Dya Loretta, sanggup menghabiskan waktu lebih dari 10 jam per hari di depan gawai. OMG.   Yup, saya merasakan sekali ketergantungan Gen Z ini pada gawai. Sulit sekali mengalihkan perhatian mereka dari layar handphone. Apalagi dengan sistem daring (dalam batas waktu yang tidak ditentukan), dimana materi pelajaran dan tugas-tugas diberikan dan dikumpulkan dengan mengunakan jaringan internet.  Tentu saja hal ini membentuk pola interaksi yang jauh berbeda dibanding generasi-generasi sebelumnya. Tidak ada cerita Gen Z mengadakan perjanjian bertemu hanya mengandalkan janji yang diucapkan seminggu sebelumnya, seperti yang umum dilakukan Gen X.

3 Fakta Menarik Pendidikan di Papua

  Dok. Telkom Indonesia Papua selalu mengingatkan kita akan kekayaan alam yang berlimpah, flora dan fauna yang eksotis, serta keindahan alam yang memukau. Hal ini membuat kita kerap melupakan sumber daya manusia yang semestinya menjadi perhatian banyak kalangan, terutama kalangan pendidik. Berdasarkan survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama change.org terhadap 27.298 responden. Dalam survei tersebut, 44 persen menyatakan kualitas pendidikan rendah menjadi masalah utama di Papua. Amat disayangkan   apabila keelokan alam Papua tidak diimbangi dengan tingginya pendidikan masyarakatnya. Alih-alih bisa menikmati kekayaan alam, mereka akan hanya akan jadi penonton jika tidak segera mendapatkan pendidikan sebagaimana daerah lain di Indonesia. Akan tetapi di tengah maraknya pemberitaan tentang buruknya kualitas pendidikan di Papua, ada beberapa fakta menarik   yang harus kamu tahu. 1.      1.  Tingkat pendidikan warga pegunungan Papua lebih tinggi keti