Pertemuan pertama saya dengan Wiwik terjadi di ruang kelas menulis. Bukan kelas sungguhan ya, Gaes. Tapi kelas menulis online, Penulis Tangguh, besutan Bun Nurhayati Pujiastuti. Dari pertemuan pertama itulah, saya tahu, Wiwik ini ternyata punya bakat lebay. Bayangkan saja, baru statusnya dikomen saja sudah salting macam perawan disuratin gebetan . Hiiy, enggak banget kaan? Saya memang baru mengenalnya di kelas Penulis Tangguh, rupanya, ia sudah mudah menulis sejak lama dan meraih gelar juara nasional di usia belia. Di ajang lomba mengarang Hari Pangan Sedunia. Uwow.
Segala hal memerlukan ruang untuk menjadi lebih baik. Atau hanya sekadar menyimpan jejak yang tertinggal di masa lalu